Tiga Ruang Kelas SD di Tangerang Roboh Akibat Pergeseran Tanah

14 November 2019 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa memperhatikan bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (12/11).  Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa memperhatikan bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (12/11). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
ADVERTISEMENT
Tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri Malang Nengah 2, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang Roboh. Robohnya tiga ruang kelas SDN itu roboh pada Senin (11/12) sore.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil pengecekan di lokasi, benar tiga ruangan roboh atapnya ambruk," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Saifullah dalam keterangannya yang dilansir situs resmi pemerintah Kabupaten Tangerang, Kamis (14/11).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sejumlah mebel yang ada di ruang kelas berhasil diselamatkan. "Karena indikasi ruangan akan ambruk sudah terlihat sejak dua pekan lalu, jadi antisipasinya sudah dilakukan sebelumnya," ujar Saifullah.
Sejumlah siswa memperhatikan bangunan sekolah yang ambruk di SDN Malangnengah II, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (12/11). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Diduga robohnya sekolah itu karena perubahan cuaca yang menyebabkan pergeseran konstruksi tanah dan bangunan sekolah. Saifullah mengatakan dua pekan lalu, pihak sekolah sudah melaporkan bangunan retak dan miring setelah diterpa hujan yang sangat deras.
"Nah, sejak kejadian itu, ruang kelas dikosongkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," ujar dia.
Kondisi SDN Malangnengah II yang ambruk karena pergeseran kontur tanah. Foto: Dok. Humas Kabupaten Tangerang
ADVERTISEMENT
Tiga ruang kelas yang roboh itu terakhir direnovasi tahun 2012. Saifullah mengatakan atap bangunan akan menjadi prioritas renovasi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.
"Kita tanggulangi secepatnya untuk melakukan rehab besar terhadap bangunan ini," kata dia. "Dengan menggunakan Dana Penanggulangan Bencana".