Tiga Tahun Diculik di Suriah, Pria Italia Akhirnya Dibebaskan

23 Mei 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alessandro Sandrini, warga Italia yang diculik di Suriah Foto: AFP/Muhammad Haj Kadour
zoom-in-whitePerbesar
Alessandro Sandrini, warga Italia yang diculik di Suriah Foto: AFP/Muhammad Haj Kadour
ADVERTISEMENT
Seorang pria Italia akhirnya dibebaskan setelah diculik milisi di Suriah selama tiga tahun. Dia adalah pria Italia kedua yang dibebaskan dari Suriah dalam dua bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, kantor perdana menteri Italia pada Rabu (22/5) menyebut pembebasan Alessandro Sandrini, 32, berkat kerja sama antara intelijen, polisi, kementerian luar negeri Italia, dan kelompok perlawanan di Suriah.
Menurut Ahmad Latuff dari kelompok Salvation Government di utara Suriah, Sandrini dibebaskan setelah dilakukan negosiasi dengan kelompok penculik. Latuff tidak menyebut kelompok mana yang melakukan penculikan tersebut.
"Kami segera menghubungi pihak terkait untuk merepatriasi dia," kata Latuff.
Kepada media, Sandrini mengaku diculik ketika berwisata ke kota Adana, Turki, pada Oktober 2016 lalu. Ketika itu dia sedang tersesat di jalan menuju hotel.
Pertempuran melawan ISIS di Baghouz, Suriah Foto: Reuters/Rodi Said
"Tiba-tiba saya merasakan seseorang meletakkan sesuatu di wajah saya. Saya merasa dibius dan tertidur. Saya terbangun di ruangan, ada dua orang yang bersenjata dan bertudung kepala," kata Sandrini.
ADVERTISEMENT
Walau hilang sejak 2016, namun Sandrini baru diketahui diculik pada 2017 ketika dia menelepon keluarganya. Penculiknya mengeluarkan dua video yang menampilkan Sandrini yang mengenakan pakaian tahanan oranye, dengan dua orang algojo di belakangnya.
"Mereka mengaku muak dengan saya dan saya akan dibunuh jika semuanya tidak diselesaikan dengan cepat," kata pria asal Brescia ini.
Sandrini adalah warga Italia kedua yang dibebaskan dari Suriah tahun ini. Sebelumnya, ada pengusaha Sergio Zanotti yang diculik sejak April 2016. Tidak disebutkan apakah pembebasan kedua pria itu melibatkan pembayaran tebusan.