Tiga Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Tepi Barat

9 Agustus 2022 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pria Palestina terlibat bentrok dan menembakkan katapel ke arah pasukan keamanan Israel yang membongkar rumah Abu Shkhaydam di Yerusalem, Selasa (1/2/2022). Foto: Hazem Bader/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pria Palestina terlibat bentrok dan menembakkan katapel ke arah pasukan keamanan Israel yang membongkar rumah Abu Shkhaydam di Yerusalem, Selasa (1/2/2022). Foto: Hazem Bader/AFP
ADVERTISEMENT
Palestina melaporkan, pasukan Israel menggerebek sebuah rumah di Kota Nablis di Tepi Barat yang diduduki pada Selasa (9/8).
ADVERTISEMENT
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku menyasar tersangka teroris. Pihaknya meluncurkan rudal ke rumah seorang komandan senior sebuah kelompok militan, Ibrahim al-Nabulsi.
Nabulsi adalah anggota dari Brigade Martir Al-Aqsa. Koalisi kelompok bersenjata itu merupakan sayap militer dari Gerakan Nasional Pembebasan Palestina atau Fatah.
Nabulsi sempat dilarikan ke rumah sakit setempat oleh puluhan pria bersenjata. Ratusan orang kemudian berkumpul di luar fasilitas kesehatan tersebut.
Israel mengerahkan puluhan kendaraan militer hingga menghentikan arus lalu lintas di Nablis. Suara tembakan lalu menyebar di salah satu kota terbesar di Tepi Barat itu.
Warga Palestina turut terlibat dalam baku tembak dengan IDF. Bentrokan juga pecah di lokasi lain ketika warga Palestina melemparkan batu ke arah tentara Israel.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, tiga warga tewas dan 40 lainnya terluka. Empat korban cedera berada dalam kondisi serius. Usai serangan, Israel menahan empat tersangka milisi dan berhasil menewaskan Nabulsi.
Warga Palestina memeriksa bangunan yang terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza, Sabtu (6/8/2022). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
"Bentrokan kekerasan berkembang dengan puluhan perusuh yang melemparkan batu dan melemparkan bahan peledak ke pasukan, yang merespons dengan cara membubarkan massa dan menembak. Beberapa cedera dipastikan," bunyi pernyataan IDF, dikutip dari AFP, Selasa (9/8).
"Semua pasukan telah meninggalkan kota, tidak ada korban dari pasukan kami," tambahnya.
Selama beberapa bulan terakhir, Israel melakukan operasi hampir setiap harinya di Tepi Barat. Para tentara memfokuskan serangan pada milisi dari kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ).
Kekerasan teranyar pun menyusul pertempuran berdarah antara Israel dan PIJ di Gaza. Pada Jumat (5/8), Israel memulai Operation Breaking Dawn. Pihaknya mengeklaim, operasi militer itu bertujuan mencegah serangan dari PIJ.
ADVERTISEMENT
Sebagai balasan, PIJ menembakkan ratusan roket ke Israel. Pertempuran sengit tersebut merenggut 46 nyawa warga Palestina. Hingga 16 di antaranya hanyalah anak-anak.
Gempuran turut melukai 360 orang lainnya. Kedua belah pihak kemudian menandatangani gencatan senjata pada Minggu (7/8).