Tiga WNA di Kintamani, Bali, Digigit Anjing Rabies

17 Desember 2019 14:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anjing rabies. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anjing rabies. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Tiga warga negara asing (WNA) di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, digigit oleh anjing rabies pada Sabtu (14/12).
ADVERTISEMENT
Kadis Kesehatan Kabupaten Bangli I Nengah Nadi mengatakan, tiga WNA ini digigit pada lokasi yang berbeda.
Dua WNA digigit seekor anjing rabies di kawasan pendakian Gunung Batur. Saat itu, dua turis perempuan itu hendak mendaki Gunung Batur.
“Dua WNA digigit anjing berwarna hitam bercampur putih dengan identitas bernama Michel Ward dengan usia 26 tahun dan Jennifer Geaser asal Jerman dengan usia 34 tahun. Guidenya bernama Jro Gunawan dengan usia 35 tahun juga digigit anjing tersebut,”kata Nadi.
Michel digigit pada bagian kaki kiri. Jennifer digigit pada lulut kaki kanan dan pergelangan kaki kiri.
Sementara itu, satu warga negara asal Singapura bernama Ngai Hui Min (26) digigit oleh anjing rabies berwarna putih pada betis kanan di Desa Ulun, Danau Songan. Saat itu, Hui sedang beristirahat usai mendaki Gunung Batur.
ADVERTISEMENT
Tak hanya WNA, anjing rabies berwarna putih itu juga menggigit tiga orang warga lokal bernama Nyoman Peni (34) pada bagian lutut kaki kanan dan pergelangan kaki kiri, Nyoman Karunia (40) pada telapak kaki kiri, Suarada (49) betis kanan dan Wayan Darmadi (44) pada bagian betis kanan.
Masih di Desa Ulun, dua warga lokal bernama Ni Wayan Damir (51) dan Putu Edi Arista (19) juga digigit anjing rabies lainnya yang berwarna hitam.
“Semua penderita sudah mendapatkan perawatan sesuai dengan juru teknis dan juru pelaksana yang berlaku, seperti cuci luka, perawatan luka dan pemberian VAR dan SAR sesuai indikasi,” kata Nadi.
Para korban ini juga telah dijadwalkan untuk bertemu tim dokter untuk diperiksa secara rutin sampai luka dinyatakan sembuh. Sementara itu, anjing rabies yang menggigit WNA dan warga setempat itu telah ditangkap. Dinkes Bali juga telah mengambil sampel otak anjing tersebut untuk diteliti.
ADVERTISEMENT
“Kami juga sudah melakukan penyelidikan epidemiologi oleh puskesmas dan dinas kesehatan untuk melakukan vaksinasi dan eliminasi anjing yang positif rabies,” imbuh Nadi.
Dia menambahkan ada 2.254 kasus gigitan rabies yang terjadi selama Januari hingga November 2019 di Kabupaten Bangli. Kasus ini meningkatkan dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 1.620 kasus.