Tim Jokowi Yakin Golput di Jabar Akan Turun saat Hari Pemilihan

28 Februari 2019 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres 01 Ma'ruf Amin di acara silaturahmi alim ulama NU dalam rangkaian Munas dan Konferensi Besar NU, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres 01 Ma'ruf Amin di acara silaturahmi alim ulama NU dalam rangkaian Munas dan Konferensi Besar NU, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Dedi Mulyadi ikut berkomentar terkait riset UGM yang menyebut tingkat percakapan golput di Provinsi Jawa Barat cenderung tinggi. Dedi berpandangan lain dengan survei itu.
ADVERTISEMENT
Dedi mengakui di setiap perhelatan politik, isu golput selalu menjadi problem utama dalam politik Indonesia.
"Biasanya isu itu hanya sampai sebelum pemilihan," kata Dedi, di Lapangan Bulevard Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (28/2)
Menurut Mantan Bupati Purwakarta itu, setelah pemilihan berlangsung justru angka golput masyarakat di Jawa Barat untuk pemilihan kepala daerah cenderung menurun.
"Misalnya pemilihan gubernur pemilihan kepala daerah kabupaten kota itu relatif rata rata di atas 55 persen (partisipai politik) hingga 70 persen," jelas Dedi.
"Saya pikir angka demokrasi di Indonesia angka demokrasi yang terbaik di dunia," tambahnya.
Untuk informasi pada Pilkada serentak Juni 2018 lalu, partisipasi politik di Jawa Barat mencapai 73 persen.
Sebagaimana diketahui, cawapres 01 Ma'ruf Amin kini sedang melakukan safari di Jawa Barat. Dedi mengajak masyarakat Jawa Barat untuk memilih pemimpin yang terbaik dan terbukti mengabdi kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Terbukti mewujudkan cita-cita masyarakat dan sudah teruji kemampuannya pembangunannya," pungkas Dedi.
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin bersalaman dengan Habib Dadang Banser (76) untuk menyerukan dukungannya di Lapangan Bulevard, Pangandaran, Jawa Barat. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
Hasil Penelitian UGM
Sebelumnya, hasil penelitian Laboratorium Big Data Analytics Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM), menyebut percakapan soal golput di pemilihan umum 2019 paling banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa. Percakapan itu berdasarkan analisis di media sosial.
"Pemetaan isu golput berdasarkan sebaran geografis bersifat Jawa sentris," ujar peneliti Big Data Analytics Departemen Politik dan Pemerintah UGM Arya Budi, Senin (25/2). "Analisis ini dilakukan dalam kurun waktu 27 Januari 2019-19 Februari 2019".
Metode analisis ini menggunakan programming interface Twitter. Hasilnya menunjukkan ada 2.840 percakapan soal golput di sosial media berlogo burung biru itu.
Posisi pertama percakapan golput terbanyak berada di Jawa Barat (21,60%), disusul DKI Jakarta (14,94%), dan Jawa Timur (14,64%). Arya mengatakan tingginya percakapan di daerah-daerah tersebut disebabkan dua hal.
ADVERTISEMENT
Pertama, kata dia, karena adanya selebtweet. Yang secara sengaja atau tidak memulai perbincangan. Kemudian yang kedua adalah masifnya isu golput di media sosial karena momentum politik.
Hari ini Ma'ruf Amin melakukan kunjungan di Pangandaran. Kunjungan di Pangandaran merupakan hari keempat safari Ma'ruf Amin selama lima hari di Jawa Barat. Safari dimulai sejak senin 25 Februari hingga esok 1 Maret 2019. Sebelumnya, Ma'ruf telah menyapa warga di Kabupaten Cirebon, Kuningan, Banjar, dan besok safari Ma'ruf kan berakhir di Majenang.