Tim Kampanye Minta Hakim Menangkan Donald Trump di Pennsylvania

Presiden AS Donald Trump saat kampanye di Lititz, Pennsylvania, Amerika Serikat. Foto: Leah Millis/REUTERS

Tim Kampanye Presiden Donald Trump meminta agar hakim distrik mengumumkan capres Partai Republik tersebut sebagai pemenang pemilu di Pennsylvania. Negara bagian itu dimenangi oleh Joe Biden.

Surat gugatan sudah dikirim ke Hakim Distrik di Amerika Serikat, Matthew Brann. Dalam surat tim kampanye mengatakan hasil Pemilu 2020 di Pennsylvania sudah rusak, oleh sebab itu, “Majelis Umum Negara Bagian Pennsylvania yang punya wewenang menentukan elektor.”

Tim hukum Trump yang dipimpin pengacara pribadinya, Rudy Giuliani, mengatakan, hasil pemilu di Pennsylvania tak bisa diakui karena peninjau dari Partai Republik tidak diberi akses ke tempat perhitungan suara.

Gugatan itu juga menuduh, perlakuan diskriminatif beberapa petugas pemilihan daerah terhadap surat suara yang masuk. Mereka juga mengeklaim di sejumlah wilayah terdapat pemilih yang mendapat surat suara rusak.

Di beberapa wilayah surat suara yang rusak dapat diganti. Namun, di wilayah lainnya pergantian surat suara tidak diizinkan.

Menurut profesor di Sekolah Hukum Loyola, Justin Levvit, gugatan Trump cacat. Kecil kemungkinan Trump bisa membalikkan hasil di Pennsylvania. Levvit saat ini terus memantau proses pengadilan.

“Pengajuan tidak memberikan indikasi bahwa ada surat suara yang cukup untuk memberikan perbedaan dalam pemilu,” ujar Levvit seperti dikutip dari Reuters.

“Pengadilan tidak akan membatalkan atau menghentikan perhitungan suara tanpa ada bukti aktual yang menyatakan pemilu tidak valid,” tutur dia.

Pada pemilu 3 November, Joe Biden secara keseluruhan mendapat 306 suara elektoral dan Trump 232. Dibutuhkan 270 suara elektoral untuk memenangi pemilu.

Pennsylvania dikenal sebagai battleground atau wilayah yang wajib dimenangi setiap kandidat. Di negara bagian tersebut tersedia 20 suara elektoral bagi setiap kandidat yang berhasil menang.