Tim Prabowo: PBB Tak Bawa Apa-apa ke Jokowi, Malah Ribut soal Ba'asyir

28 Januari 2019 8:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferdinand Hutahaen, politisi Partai Demokrat yang ditemui awak media pada Kamis (9/8). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand Hutahaen, politisi Partai Demokrat yang ditemui awak media pada Kamis (9/8). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Bulan Bintang (PBB) akhirnya resmi mendukung paslon nomor urut 01, Jokowi - Ma'ruf Amin. Namun, menurut kubu Prabowo - Sandi dukungan PBB itu tak akan membawa pengaruh kepada Jokowi. Sebab, kehadiran PBB dianggap malah memunculkan masalah di kubu Jokowi terkait pembebasan napi terorisme Abu Bakar Ba'asyir.
ADVERTISEMENT
"Justru ini terlihat dukungan (dari PBB) itu tak bawa apa-apa juga ke kubu Jokowi karena sekarang di dalam (kubu Jokowi) malah ribut sendiri gara-gara pembebasan ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang batal," jelas anggota Direktorat Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Ferdinand Hutahaean, kepada kumparan, Minggu (27/1) malam.
Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir di Lapas Gunung Sindur. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir di Lapas Gunung Sindur. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
Sementara itu, ia memastikan dukungan PBB ke Jokowi juga tak akan berpengaruh besar pada Prabowo - Sandi. Menurut Ferdinand, suara Prabowo - Sandi di kalangan Islam akan tetap solid.
"Terus, kan pilihan tersebut (PBB ke Jokowi) bagi Prabowo - Sandi tidak akan berdampak apapun dan tidak akan mengurangi suara Prabowo sedikit pun karena kalangan Islam politik utuh akan mendukung Prabowo," terang politikus Partai Demokrat itu.
ADVERTISEMENT
Ferdinand pun menyerahkan ke masyarakat terkait masalah dukungan kepada masing-masing paslon. "Jadi bagi kami itu biasa saja. Dan nanti di Pilpres 2019, rakyat akan memberikan suaranya, apakah sikap PBB itu sudah sesuai aspirasi rakyat atau akar rumput PBB atau tidak," pungkasnya.
Jokowi dan Yusril Ihza Mahendra setelah simulasi debat pertama. (Foto: Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Yusril Ihza Mahendra setelah simulasi debat pertama. (Foto: Ricky Febrian/kumparan)
Meski telah resmi mendukung Jokowi - Ma'ruf, masih ada kader PBB di daerah yang mendukung Prabowo - Sandi. Hal ini pun dibenarkan oleh Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Meski demikian, ia tak mempersoalkan terbelahkan dukungan kader PBB di Pilpres 2019. Menurutnya, keputusan mendukung Jokowi - Ma'ruf adalah keputusan institusi parpol bukan perorangan.
"Tidak apa-apa. Kewenangan memutuskan dukungan paslon capres itu adalah kewenangan DPP PBB, bukan kewenangan para caleg. Siapa yang menjadi caleg itu juga diputuskan oleh PBB sebagai organisasi sesuai tingkatannya," ucap Yusril dalam pesan singkat, Minggu (27/1).
ADVERTISEMENT
Dalam pembebasan Abu Bakar Ba'asyir, Yusril menjadi mediator antara Ba'asyir dengan Presiden Jokowi. Awalnya Ba'asyir akan segera bebas. Namun pembebasan ini urung dilakukan karena Ba'asyir menolak menandatangani sejumlah syarat, salah satunya pernyataan setia pada Pancasila dan NKRI.