Tim Riset: Uji Klinis Vaksin Corona Dimulai Selasa, 11 Agustus

6 Agustus 2020 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona di RI, Kusnandi Rusmil. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Uji Klinis Vaksin Corona di RI, Kusnandi Rusmil. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas Padjadjaran bersama PT. Bio Farma, Badan POM, dan Balitbangkes mulai melakukan uji klinis vaksin corona pada Selasa (11/8) mendatang. Proses uji klinis akan dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kampus Unpad Dipati Ukur, serta 4 Puskesmas di Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Ketua tim riset uji klinis Unpad Prof. Kusnandi Rusmil mengatakan uji klinis dilakukan maksimal 20 orang per hari di setiap lokasi pengujian. Hal ini dilakukan untuk memenuhi aspek kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19.
Prof. Kusnandi memaparkan, sampai saat ini tercatat 800 calon relawan sudah mendaftar ke Unit Riset Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Hasan Sadikin. Selain itu, sebanyak 350 orang dari lingkungan Unpad akan menjadi calon relawan uji klinis.
“Ini belum termasuk calon relawan yang sudah disiapkan oleh setiap Puskesmas,” kata Kusnandi dalam keterangannya, Kamis (6/8).
Secara teknis, selama masa penelitian, relawan atau subyek penelitian akan beberapa kali datang ke lokasi pengujian. Kedatangan pertama dilakukan 3 hari sebelum penyuntikan.
ADVERTISEMENT
Pada fase pertama, subjek akan diperiksa untuk menentukan apakah yang bersangkutan masuk sebagai sampel uji klinis atau tidak.
“Di samping kita melakukan pemeriksaan darah, kita lakukan pemeriksaan swab,” kata Prof. Kusnandi.
Relawan menjalani pemeriksaan kesehatan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Usai dinyatakan layak, subjek mulai dilakukan penyuntikan. Selanjutnya, 14 hari pasca-penyuntikan pertama, subyek akan kembali dilakukan penyuntikan kedua. Setelah itu, subyek akan dipantau kondisinya selama 6 bulan ke depan.
Prof. Kusnandi menjelaskan, sebanyak 50% dari total relawan akan disuntikkan vaksin. Sementara sisanya akan disuntikkan plasebo. Hal ini dilakukan untuk membandingkan tingkat keamanan hingga tingkat imunogenitasnya.
“Kita juga akan lihat bagaimana efektivitas antara yang vaksin dengan plasebo,” imbuhnya.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito menjelaskan, Penny memastikan bahwa vaksin adalah Sinovac Biotech, Tiongkok, ini sudah memenuhi standar keamanan Badan POM. Selain itu, proses uji klinis juga sudah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad.
ADVERTISEMENT
“Karena itu, saya mengajak masyarakat (jadi relawan), karena aspek keamanan dan mutu vaksin sudah ada jaminan keamanan dari Badan POM. Apalagi uji klinis ini sudah masuk ke fase III,” tuturnya.