Timses: Bila Menang Prabowo Janji Tuntaskan Kasus Novel dalam 30 Hari

19 Januari 2019 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar mengungkapakan, kasus penyiraman air keras terhadap Novel akan menjadi prioritas masalah yang akan diselesaikan jika Prabowo-Sandi terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Ia mengatakan, dalam 30 hari tim gabungan pencari fakta (TGPF) akan dibentuk Prabowo untuk menuntaskan kasus Novel.
ADVERTISEMENT
“Terkait Novel, kita akan jadi prioritas 100 hari pertama. Bahkan Prabowo bilang ya 30 hari akan selesai TGPF dan ada saya di situ, ada Mas BW (Bambang Widjojanto) juga. Jadi ini akan jadi prioritas kita juga,” kata Dahnil usai diskusi Polemik, di D’consulate Lounge, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
Sementara, Dahnil menjelaskan alasan Prabowo yang tidak menyinggung kasus Novel Baswedan pada saat debat pilpres pertama. Menurutnya, Prabowo tidak ingin menjadikan ajang debat untuk menyerang, melainkan adu gagasan. Meski kasus Novel bisa dijadikan fakta bagi Prabowo untuk membuktikan terkait penegakkan hukum yang belum jelas di rezim Jokowi, namun Prabowo tidak melakukan hal itu.
“Sejak awal, Pak Prabowo nggak akan serang kelemahan lawanya, Bang Sandi sudah bersiap dan saya selalu ingatkan (untuk singgung kasus Novel), tapi Pak Prabowo bilang kita tunjukkan keunggulan kita,” kata Dahnil usai diskusi Polemik, di D’consulate Lounge, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
ADVERTISEMENT
Dahnil justru berpendapat bahwa satuan tugas (satgas) yang telah dibentuk oleh Polri demi menuntaskan kasus Novel ini tidak memberikan kontribusi dalam upaya pengungkapaan.
“Saya pikir sama saja dengan yang kemarin, bukan seperti yang di harapkan temen-temen masyarakat sipil, yakni TGPF, yang dibentuk presiden,” tutup Dahnil