Timses Jokowi: Perlahan Karakter Prabowo Muncul

6 Desember 2018 13:53 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Lukman Edy memberikan keterangan Pers di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (6/12) (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Lukman Edy memberikan keterangan Pers di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (6/12) (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Lukman Edy, menanggapi kegeraman Prabowo Subianto kepada media terkait peliputan Reuni 212. Lukman menilai kekesalan Prabowo kepada media merupakan subjektivitasnya sendiri.
ADVERTISEMENT
"Media kan salah satunya pilar demokrasi, kalau kemudian objektivitas media dianggap sebagai pihak yang negatif terhadap gerakan 212 dan negatif terhadap Pak Prabowo yang berada di belakangnya, itu kan bagian dari subjektivitas Pak Prabowo sendiri," kata Lukman di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (6/12)
Ketua DPP PKB itu menuturkan, dengan sikap marah Prabowo tersebut, karakter asli Prabowo jadi muncul. Karakter yang ia maksud adalah ingin mengendalikan pers.
"Saya mengatakan pelan-pelan kan akhirnya karakter Pak Prabowo itu muncul. Karakter ingin mendikte media, karakter ingin mem-framing media," ungkap Lukman.
Lukman menegaskan, saat ini media berbeda dengan media di era Orde Baru. Ia meminta Prabowo tak memandang media dengan kaca matanya sendiri. Sebab, media punya tanggung jawab membangun demokrasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Biarkan media ini tumbuh dengan subyektivitasnya sendiri, dengan cara pandangnya sendiri. Karena ini tanggung jawab media untuk membangun demokrasi kita," pungkasnya.
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Disabilitas ke-26 di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (5/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Disabilitas ke-26 di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (5/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sebelumnya, Prabowo menyatakan tak lagi ingin diwawancara oleh media. Hal ini disampaikan Prabowo ketika melayani wartawan yang hendak mewawancarainya usai menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional. Prabowo menilai media di Indonesia tak objektif soal peliputan Reuni 212, khususnya terkait jumlah peserta aksi.
“Untuk apa wawancara saya, orang kemarin 11 juta kau bilang enggak ada orang,” kata Prabowo dengan nada tinggi di Hotel Sahid, Sudirman, Jakarta, Rabu (5/12).
"Bagaimana? Orang kalian bilang hanya 30 ribu orang yang hadir, CNN yang bilang. Ya tapi redaksi kamu bilang enggak ada orang di situ, hanya beberapa puluh ribu. Itu kan tidak objektif, enggak boleh dong. Kebebasan pers, jurnalisme itu harus objektif, memberitahu apa adanya,” tegas Prabowo
ADVERTISEMENT