Timses Prabowo soal Survei LSI: Jumlah Undecided Voters Masih Besar

6 Maret 2019 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferry Juliantono di PBNU, Kamis (16/8/18). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ferry Juliantono di PBNU, Kamis (16/8/18). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi, Ferry Juliantono menanggapi santai hasil survei terbaru LSI Denny JA. Dalam hasil survei terbaru, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin mencapai 58,7 persen dan Prabowo - Sandi mencapai 30,9 persen.
ADVERTISEMENT
Ferry mengatakan metode survei yang sama tidak akan mengelaborasi data responden yang belum memutuskan pilihannya. Ferry berdalih dengan masih banyaknya pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) yang jumlahnya masih cukup tinggi.
"Sementara jumlah undecided voters masih sangat besar, lebih dari 20 persen, sementara di Google Trend pasangan Prabowo - Sandi sudah unggul 60 persenan," kata Ferry saat dihubungi kumparan, Rabu (6/3).
Ferry menilai, kecenderungan perilaku pemilih (voters behaviour) baru akan terlihat ketika beraktivitas di media sosial. Sehingga menurutnya survei LSI Denny JA belum berhasil menangkap hal tersebut.
"Kegagalan menangkap pemilih yang belum memutuskan membuat Denny JA terperangkap dalam penarikan kesimpulan yang salah," tuturnya.
Ferry yakin elektabilitas Jokowi - Ma'ruf hanya berada di angka 40 persen. Ia optimistis elektabilitas Prabowo - Sandi lebih tinggi dari Jokowi - Ma'ruf, sehingga paslon nomor urut 02 ini dapat memenangkan Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Kalau petahana cuma 40 persen ya artinya selamat datang presiden baru. Kalau surveynya salah, Denny JA disarankan cari kerjaan lain saja," pungkasnya.
LSI Denny JA menggunakan metode surat suara untuk survei ini kepada responden. Lantaran memakai model surat suara, maka ada asumsi surat suara yang tidak sah.
Hasil survei menunjukkan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 58,7 persen, Prabowo - Sandi 30,9 persen, suara tidak sah 0,5 persen, dan belum menentukan pilihan 9,9 persen.
Data didapat dari survei yang digelar pada 18-25 Februari 2019 di seluruh provinsi. Ada 1.200 responden yang dipilih dengan multistage random sampling. Mereka diwawancarai tatap muka dengan margin of error 2,9 persen.