Tingkat Penularan COVID-19 Tinggi, WNA dari AS dan Turki Jadi Perhatian Luhut

27 September 2021 18:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/9/2021). Foto: Fauzan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/9/2021). Foto: Fauzan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Penerbangan internasional hingga kini masih terus jadi perhatian pemerintah untuk mencegah masuknya varian baru virus corona dari luar negeri. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada beberapa negara yang menjadi perhatian Indonesia, di antaranya Amerika Serikat dan Turki, yang dinilai masuk level 4.
ADVERTISEMENT
"Kedatangan orang asing kami juga lakukan pengetatan untuk orang-orang dari daerah yang punya [penularan] kecenderungan tinggi atau level 4 istilah kita. Terdapat berapa negara seperti beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Turki itu cukup tinggi, namun proses karantina 8 hari tetap kita lakukan itu," kata Luhut dalam konpers virtual, Senin (27/9).
Berbeda dengan AS dan Turki, tingkat penularan COVID-19 di Arab Saudi cukup rendah. Sehingga mereka yang berasal dari sana tidak akan diperiksa di bandara dan akan langsung dibawa ke lokasi karantina.
"Dari Saudi Arabia juga tingkat di sana rendah, di jalan kena, kita langsung bawa karantina. Jadi tidak diperiksa di airport, langsung dikarantina. Penerbangan dari luar negeri akan diatur kedatangannya supaya tidak ada penumpukan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan tingkat tracing di Indonesia. Ia mengatakan tingkat tracing meningkat cukup baik di Jawa dan Bali.
"Ini juga penting. Tracing meningkat, [sebelumnya] hanya 26% di kabupaten/kota di Jawa-Bali minggu lalu, [sekarang] 36%. Jadi 10% membaik dengan tingkat tracing terbatas atau di bawah 5 kontak erat per konfirmasi," tuturnya.
Luhut memuji kinerja Dinas Kesehatan masing-masing daerah, TNI, dan Polri yang sudah bekerja bahu membahu melakukan testing, tracing, dan pencegahan mobilitas.
"Kuncinya pengecekan time to time dan detail ke bawah. Tidak bisa diberikan perintah langkah [kemudian] menunggu hasilnya, enggak bisa. Kita harus turun ke bawah melihat pelaksanaannya," pungkasnya.