news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tinjau Banjir Sintang, Kepala BNPB Minta Siapkan Rencana Jangka Pendek & Panjang

20 November 2021 16:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto saat kunjungan kerja terkait penanganan darurat banjir Sintang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (20/11). Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto saat kunjungan kerja terkait penanganan darurat banjir Sintang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (20/11). Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto melakukan kunjungan kerja meninjau kondisi banjir di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, Sabtu (20/11) dan Minggu (21/11) besok. Peninjauan banjir di dua provinsi ini menjadi debut perdana Suharyanto selaku Kepala BNPB setelah dilantik Presiden Jokowi, Rabu (17/11) kemarin.
ADVERTISEMENT
Lokasi pertama yang ditinjau Suharyanto adalah Kabupaten Sintang di Kalimantan Barat, yang menjadi salah satu wilayah terparah banjir. Di sana, Suharyanto melihat perkembangan penanganan dan mengecek langsung bantuan kepada warga terdampak banjir.
Mantan Sesmilpres juga memastikan agar penanganan tanggap darurat berjalan dengan baik, dan mendapatkan informasi di lapangan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Kehadiran kami dari pusat ini karena peduli dengan Kabupaten Sintang. Kami juga sangat mengharapkan agar banjir di Kabupaten Sintang ini segera terselesaikan,” ungkap Suharyanto dalam keterangannya, Sabtu (20/11).
Dalam arahannya, ia meminta Pemkab Sintang mempersiapkan rencana jangka pendek dan jangka panjang. Adapun rencana jangka pendek adalah penanganan darurat harus dapat dilaksanakan sesuai marwah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Suharyanto meminta agar pemerintah daerah memastikan kebutuhan dasar, logistik, maupun peralatan bagi warga terdampak tercukupi. Sebab, keselamatan masyarakat adalah prioritas yang utama dalam penanggulangan bencana.
Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto saat kunjungan kerja terkait penanganan darurat banjir Sintang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (20/11). Foto: BNPB
“Hal-hal dasar yang menjadi kebutuhan warga yang terdampak ini pemerintah daerah harus betul-betul memastikan ketersediaannya. Baik logistik maupun peralatan lain. Karena yang menjadi prioritas utama adalah jiwa masyarakat. Kita mengenal slogan bahwa hukum tertinggi adalah keselamatan masyarakat,” jelas Suharyanto.
Di sisi lain, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 itu meminta agar protokol kesehatan tetap ditegakkan di tengah penanganan darurat banjir, khususnya dalam penanganan warga terdampak maupun penyintas lainnya.
Ia mengingatkan akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022 diprediksi akan mengalami kenaikan kasus dengan adanya hari raya Natal dan Tahun Baru. Momentum tersebut dikhawatirkan dapat memicu aktivitas masyarakat di luar ruangan dan kerumunan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Protokol kesehatan tetap harus diperhatikan. Agar tidak terjadi kenaikan kasus,” tandas Suharyanto.

Jangka Panjang Penanganan Banjir di Sintang

Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto saat kunjungan kerja terkait penanganan darurat banjir Sintang di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Sabtu (20/11). Foto: BNPB
Terkait rencana jangka panjang, Suharyanto meminta seluruh komponen di daerah dapat merumuskan kebijakan dan pemulihan kondisi lingkungan di wilayah hulu agar dapat kembali berfungsi sebagaimana mestinya.
Menurut catatan yang dimiliki Kepala BNPB, sejak 1990 hingga 2010 tidak ada banjir di wilayah Sintang. Namun, hal itu berubah setelah terjadi kerusakan lingkungan dalam satu dekade terakhir.
Sebab, terjadi penurunan daya dukung lingkungan kemudian turut menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir, karena daerah cakupan resapan air telah rusak dan berubah fungsi.
“Kami memohon kerja sama pemerintah Kabupaten Sintang, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan nanti bersama-sama BNPB juga tentunya akan merumuskan dan melaksanakan segala upaya untuk mencegah agar banjir seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” tegas Suharyanto.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia mengingatkan seluruh rencana jangka panjang tersebut juga diperlukan kesadaran kolektif dan sinergi dari seluruh pihak. Baik itu pemerintah, komunitas, akademisi, masyarakat, dunia usaha hingga media massa, atau yang disebut dengan komponen pentaheliks.
“Kita perlu sinergi dan kolaborasi pentaheliks. Sehingga upaya yang dilakukan untuk perbaikan lingkungan supaya tidak banjir ini dapat terlaksana secara komprehensif,” tandas Suharyanto.
Usai meninjau banjir di Kabupaten Sintang, Suharyanto langsung bertolak menuju Kalimantan Tengah untuk meninjau banjir yang melanda Kota Palangka Raya dan Pulang Pisau.