Tinjau Pengungsi Gempa Maluku, Jokowi Beri Bantuan Pembangunan Rumah

29 Oktober 2019 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meninjau posko pengungsi pascagempa di Ambon, Selasa, (29/10/2019). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meninjau posko pengungsi pascagempa di Ambon, Selasa, (29/10/2019). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana meninjau langsung posko pengungsi korban gempa Maluku di Universitas Darussalam, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/10). Dalam sambutannya kepada para pengungsi, Jokowi mengingatkan kembali, Indonesia berada di kawasan cincin api sehingga potensi gempa dan tsunami selalu ada.
ADVERTISEMENT
"Kita memang tidak ingin, dan selalu memohon kepada Allah SWT agar kita selalu dihindarkan dari yang namanya gempa dan tsunami. Tetapi kalau memang Allah sudah berkehendak ya kita harus menerima dan siap," kata Jokowi dalam keterangan pers dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meninjau posko pengungsi pascagempa di Ambon, Selasa, (29/10/2019). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Menurut laporan yang diterima Jokowi dari Gubernur Maluku Murad Ismail dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, ada sekitar 12.137 unit rumah yang rusak akibat gempa Maluku. Rinciannya, 2.712 unit rumah rusak berat, 3.317 unit rumah rusak sedang, dan 6.108 unit rumah rusak ringan.
"Laporan tadi malam yang saya terima dari Pak Gubernur dan dari Pak Kepala BNPB ada kurang lebih 12 ribu lebih rumah yang rusak berat rumah, rusak ringan, rumah yang rusaknya sedang," imbuh Jokowi.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meninjau posko pengungsi pascagempa di Ambon, Selasa, (29/10/2019). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Jokowi menjelaskan, anggaran di Kementerian PUPR dan di BNPB telah dialokasikan untuk perbaikan rumah-rumah yang hancur akibat gempa dan akan segera disalurkan setelah menjalani sejumlah prosedur.
ADVERTISEMENT
Adapun besaran bantuan untuk perbaikan rumah warga tersebut yaitu Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan. Jokowi mengatakan jumlah tersebut sama seperti yang diberikan di daerah terdampak gempa lainnya.
Suasana di posko pengungsi pascagempa di Ambon, Selasa, (29/10/2019). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
"Kalau ditanya cukup atau tidak cukup, ini terserah Bapak Ibu semuanya. Yang penting, yang kita lihat seperti di NTB, di Palu, dengan anggaran yang ada, saya lihat di NTB sudah hampir selesai dan juga bisa diselesaikan," katanya.
Jokowi juga meminta jajaran pemerintahan di daerah seperti camat dan lurah turut memantau dan mengawasi anggaran tersebut. Terutama mengingat anggaran tersebut akan langsung diberikan kepada masyarakat terdampak gempa.
ADVERTISEMENT
Terkait pembangunan rumah warga yang rusak, Jokowi berharap agar masyarakat membangun rumah dengan konsep rumah tahan gempa seperti halnya yang dilakukan warga di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan di posko pengungsi pascagempa di Ambon, Selasa, (29/10/2019). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
"Ada macam-macam, ada yang pakai beton, ada yang sistem RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) ada, jadi kalau ada gempa itu yang goyang hanya konstruksinya tetapi dinding dan lainnya tetap itu. Saya kira kita harus mengikuti itu," tandasnya.
Dalam kesempatan turut mendampingi Jokowi dan Iriana Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Gubernur Maluku Murad Ismail.
Presiden Joko Widodo membagikan buku kepada anak-anak di posko pengungsi pascagempa di Ambon, Selasa, (29/10/2019). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Gempa berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang Maluku pada 26 September lalu. Gempa tersebut mengakibatkan 38 orang meninggal dan sebanyak 95.256 jiwa mengungsi.
ADVERTISEMENT