Tito Curhat soal Kesiapan Pindah ke IKN: Saya Dibully Terus, Tak Sabar ke Sana

10 Juni 2024 16:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendagri Tito Karnavian memimpin Rapat Koordinasi terkait Isu-Isu Strategis terkait Pelaksanaan Pilkada dan Tata Kelola Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara virtual dari Kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (27/3/2024) Foto: Dok. Kemendagri
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tito Karnavian memimpin Rapat Koordinasi terkait Isu-Isu Strategis terkait Pelaksanaan Pilkada dan Tata Kelola Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara virtual dari Kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu (27/3/2024) Foto: Dok. Kemendagri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menyebut secara pribadi ia sudah siap tak sabar pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, Tito mengaku ia sempat dibully gara-gara masalah pindah ke IKN.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak tahu, saya dibully-bully mulu. Saya kan berkali-kali penekanan itu pribadi. Saya pribadi, saya ulangi lagi, saya pribadi. Kalau saya pribadi, saya udah tidak sabar ingin ke sana. Tapi tolong dicatat kenapa, karena saya, satu saya itu pernah bertugas di tempat yang enggak ada apa-apanya, yang berat," ucap Tito di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/6).
Saat bertugas di Poso, kata Tito, ia merasakan tinggal di tempat yang sepi, tak ada mal, dan tak ada hiburan. Ia tinggal di sana selama sekitar dua tahun.
"Saya di Poso dua tahun. Lihat saja buku saya tentang penanganan Poso tempat yang sepi, enggak ada hiburan, enggak ada mal, enggak ada bioskop, enggak ada apa-apalah. Restoran pun restoran kecil. Saya bisa bertahan dua tahun," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Akses Menuju IKN via jalan nasional provinsi, Kalimantan Timur. Foto: kumparan
Tito mengungkapkan, IKN, berada tak jauh dari Kota Balikpapan. Di sana, fasilitasnya cukup lengkap, bahkan ada mal dan hotel bintang lima.
"Kemudian saya pribadi itu suka alam, dari dulu. Makanya saya enjoy di Papua. Di Poso ada gunung, ada laut, saya suka menyelam, tracking. Kalau di Jakarta saya enggak bisa menyalurkan hobi saya tracking," ucap Tito.
Sedangkan di IKN, menurut Tito, wilayahnya perbukitan dan masih enak untuk tracking. Ia juga membahas soal masalah polusi di Jakarta yang tak sehat untuk jangka panjang.
"Makanya saya menyukainya. Ya saya enggak sabar ingin cepat ke sana, dan saya sudah menghimpun staf-staf saya, banyak yang mau. Terutama anak-anak muda yang mereka belum punya anak, itu pada mau semua. Jadi bagi saya yang sudah ke Balikpapan, sudah ke IKN, apalagi ada tol nanti cuma 30-40 menit, itu enjoy sekali bagi saya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT