Tito: Jangan Euforia saat Sekolah Tatap Muka Dibuka, Tetap Hindari Kerumunan

20 November 2020 17:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa SD Negeri 2 Tlogolele membeli makanan saat istirahat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto: Aloysius Jarot Nugroho/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa SD Negeri 2 Tlogolele membeli makanan saat istirahat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto: Aloysius Jarot Nugroho/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kebijakan pembukaan sekolah tatap muka pada Januari 2021 telah diputuskan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kini, pembukaan sekolah diserahkan ke pemerintah daerah (Pemda) berkoordinasi dengan kepala sekolah dan orang tua siswa, tak lagi berdasarkan zonasi.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan ketika pembelajaran tatap muka mulai aktif, sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Tito menyatakan sekolah harus menjaga agar tak timbul kerumunan dalam tiap kegiatannya.
"Perlu juga upaya hindari kerumunan dalam bentuk lain. Misalnya (kegiatan) olahraga, kesenian, upacara yang semua jangan sampai ada kerumuann yang tidak bisa jaga jarak," kata Tito dalam konferensi pers virtual pada Jumat (20/11).
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat launching Gerakan 26 Juta Masker se-Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Malang. Foto: Dok. Kemendagri
Tito menyatakan jangan sampai ada euforia sehingga sekolah lepas kendali dan menimbulkan kerumunan. Apalagi, sudah begitu lama sekolah ditutup dan siswa tak berinteraksi secara fisik.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai setelah sekian bulan, euforia, lepas kendali, sekolah lalu adakan ekskul dan ada penularan," ucapnya.
Ia juga berharap peran orang tua siswa dan guru untuk menjaga siswa tetap menerapkan protokol kesehatan.