Tito Jelaskan Lomba New Normal ke Komisi II DPR: Tak Hamburkan Anggaran

24 Juni 2020 13:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memimpin Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tahun 2020 di Provinsi Jawa Barat. Foto: Dok. Humas Kemendagri
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memimpin Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tahun 2020 di Provinsi Jawa Barat. Foto: Dok. Humas Kemendagri
ADVERTISEMENT
Mendagri Tito Karnavian menjelaskan lomba yang diadakan Kemendagri yakni 'Inovasi Daerah dalam Tatanan Normal Baru' kepada Komisi II DPR. Tito menjelaskan, lomba itu dilakukan agar setiap daerah dapat berlomba menciptakan simulasi new normal agar dipahami masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Perlu ada kegiatan pra kondisi sehingga masyarakat tak menganggapnya langsung normal kembali ke old normal. Tapi new normal dengan prokotol kesehatan oleh karena itu, salah satu yang kami laksanakan dalam rangka mendukung pemda dalam memperkenalkan dengan tatanan baru," kata Tito dalam raker dengan komisi II di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (24/6).
Untuk itu, Tito mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Kemenkeu agar dana insentif daerah dapat diberikan sebagai hadiah bagi daerah yang berhasil memenangkan lomba. Dana insentif ini sebelumnya diberikan Kemenkeu setiap tahun kepada daerah.
"Kerja sama dengan Kemenkeu tiap tahun berikan dana instentif daerah setiap tahun dalam rangka dukung pembagunan daerah. Kami kemudian koordinasi Kemenkeu dan berikan usulan dana insentif dapat berikan untuk new normal life mempersiapkan daerah untuk new normal," ucapnya.
Suasana di area 'ring road' Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Lomba penerapan new normal itu, kata Tito, setiap daerah harus membuat satu video simulasi kehidupan new normal di tengah masa pandemi. Dengan melibatkan sejumlah sektor kehidupan seperti pasar, hotel, tempat wisata hingga transportasi.
ADVERTISEMENT
"Formulasi dilakukan dalam bentuk satu iklim yang kompetitif antar daerah tergerak. Harus simulasi dulu sebelum terapkan kemudian protokol dan simulasi dibuat dalam bentuk video singkat. Tujuannya dengan video ini mau tidak mau kepala dareah akan kolaborasi dengan seluruh stakeholder yang dipertandingkan," sebutnya.
Tito pun menegaskan hadiah berupa anggaran bagi pemenang bukan diberikan untuk kepala daerah. Namun, anggaran akan ditransfer Kemenkeu untuk penambahan APBD atau penanganan virus corona di daerah.
"Uang itu bukan untuk kepala daerah tapi insentif daerah yang kemudian ditransfer Kemenkeu ke daerah pemenang untuk tambah APBD, program seperti apa yang dikerjakan diskresi kepada daerah. Tapi yang jelas masuk dalam program APBD bisa juga untuk tangani COVID dan dampaknya termasuk stimulus," ucap Tito.
ADVERTISEMENT
Ia juga menegaskan lomba yang diadakan bukan untuk menghamburkan anggaran negara. Melainkan agar daerah dapat mempersiapkan new normal dengan baik.
"Kalau ada isu ini untuk menghamburkan uang, tidak. Ini dana insentif yang diperuntukkan daerah. Tapi ya kita minta supaya mereka kompetetitif berlomba, terutama mempersiapkan tatan baru sebaiknya memang tidak langsung diterapkan. Tapi ada suatu langkah pra kondisi, namanya barang baru harus kenal dulu," pungkasnya.
==========
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.