Tito Minta Kandidat Pilkada Luruskan Niat: Gampang Sekali Tangkapi Koruptor

20 Oktober 2020 13:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Mou koordinasi percepatan dan perluasan transaksi pemerintah daerah secara elektronik, di Kemenko Perekonomian. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Mou koordinasi percepatan dan perluasan transaksi pemerintah daerah secara elektronik, di Kemenko Perekonomian. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan para kepala daerah sebagai pemegang amanah dari masyarakat harus memiliki niat tulus untuk mengabdi di daerah yang dipimpinnya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, di momen pelaksanaan Pilkada 2020, baik calon kepala daerah petahana maupun yang baru maju harus meluruskan niatnya untuk berbuat kebaikan.
"Nawaitunya harus baik, nawaitunya adalah niatnya bagaimana untuk memberikan kesempatan bagi paslon berbuat amal sebanyak-banyaknya selagi masih di dunia, umur kita masih panjang, kalau sudah di akhirat nanti tak ada yang dibawa," kata Tito dalam webinar Integritas Pilkada yang digelar KPK, Selasa (20/10).
Tito menilai, jika menjadi kepala daerah hanya untuk mengembalikan modal kampanye atau mencari kekayaan, maka potensi terjerat tindak pidana korupsi pun akan menghantui.
"Maka rekan-rekan mungkin akan terjerat pada tipikor," ucap Tito.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menunjuk peta ketika membahas penundaan Pilkada Serentak Foto: Dok. Kemendagri
Tak hanya itu, mantan Kapolri itu mengaku begitu mudah mendapatkan tersangka korupsi di daerah-daerah, bahkan bisa hanya hitungan 2 bulan saja. Mengapa?
ADVERTISEMENT
"Dua bulan saya jamin sebagian besar kalau mau, kita kerjakan (menangkap pelaku korupsi). Makanya, waktu saya Kapolri, saya bilang malas saya, kalau saya mau tangkap-tangkapin semua, bisa gampang sekali," papar Tito.
"Mudah sekali rekan-rekan celahnya. Ini KPK sudah terlatih, jaksa polisi sudah terlatih. Itu enggak akan jauh-jauh Sekdanya, itukan tempat duitnya di situ, Kepala Bappedanya, keuangannya, Dinas PU-nya, Dinas Pajaknya, bagian SDMnya, Itu jorok-jorok semua itu," imbuhnya.
Dari situlah, Tito mengingatkan untuk kesekian kalinya para kepala daerah agar meluruskan niat dan berpikir untuk beramal dengan kekuasaan (power) yang dimiliki.
"Masuk ke kuburan sana enggak ada yang dibawa, kecuali amal kebaikan," tandas Tito.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT