Tito soal Didukung Johan Budi Agar Tak Direshuffle: Nanti Dikira Pesanan Saya

30 Juni 2020 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendagri Tito Karnavian memberikan keterangan pers saat penyerahan penghargaan lomba inovasi new normal yang digelar Kemendagri. Foto: Kemendagri
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tito Karnavian memberikan keterangan pers saat penyerahan penghargaan lomba inovasi new normal yang digelar Kemendagri. Foto: Kemendagri
ADVERTISEMENT
Di tengah isu rencana reshuffle Kabinet Indonesia Maju, anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Johan Budi secara terang-terangan justru mengusulkan agar Mendagri Tito Karnavian tak ikut dicopot. Menanggapi hal itu, Tito menyebut, masalah reshuffle adalah urusan Tuhan dan prerogatif Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Ada yang menyampaikan, dengan adanya wacana reshuffle, agar saya diusulkan tidak di-reshuffle. Bagi saya secara pribadi, masalah reshuffle itu adalah urusan Allah SWT dan hak prerogatif presiden," tutur Tito di Gedung DPR RI, Selasa (30/6).
Sehingga, kata Tito, jabatan apa pun yang diberikan kepadanya adalah amanah yang harus dihormati. Ia juga mengaku kurang nyaman dengan isu reshuffle yang muncul saat rapat kerja bersama Komisi II DPR, Senin (29/6) lalu itu.
"Saya agak sedikit kurang nyaman, mengenai masalah isu reshuffle. Nanti saya dikira ada pesanan dari saya. Tidak. Saya sama sekali tidak pernah meminta kepada teman-teman di DPR menyampaikan pendapat lain-lain, tidak," jelasnya.
Usulan Johan Budi itu sebenarnya merupakan respons sikap Komisi II yang akan menegur keras MenkumHAM Yasonna Laoly karena dua kali mangkir dari rapat Perppu Pilkada, tak seperti Tito. Padahal, menurut Tito, ia selalu rajin datang ke rapat karena merasa hal itu adalah bagian dari tugasnya sebagai Mendagri.
ADVERTISEMENT
"Saya sebagai Mendagri hanya bekerja saja. Saya paham tugas saya sebagai Mendagri salah satunya untuk mengawal pilkada ini bisa berlangsung jujur, transparan, adil, lancar, dan insyaAllah dengan situasi yang baru, COVID-19, mudah-mudahan berkat kerja sama kita semua bisa menjaga agar tidak menjadi media penularan," ungkap Tito.
"Jadi sekali lagi, saya hanya bekerja saja. Masalah yang lain-lain, jabatan, itu di tangan Allah SWT dan keputusan hak prerogatif Bapak Presiden," tegasnya.
Isu perombakan kabinet ini muncul setelah pihak Istana mengunggah pidato Jokowi saat pembukaan sidang kabinet 18 Juni 2020 lalu. Dalam video yang diunggah pada Minggu (28/6) itu, Jokowi tampak memarahi para menterinya yang kinerjanya dinilai kurang maksimal selama masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Karena hal itu, Jokowi mengancam bisa membubarkan lembaga hingga merombak jajaran menterinya jika kinerja mereka masih belum membaik.
------------------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.