Tjahjo Kenang Cornelis Lay: Sosok di Balik Suksesnya Karier Politik Jokowi

5 Agustus 2020 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM, Prof Cornelis Lay. Foto: UGM
zoom-in-whitePerbesar
Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM, Prof Cornelis Lay. Foto: UGM
ADVERTISEMENT
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Tjahjo Kumolo, melayat ke rumah duka Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, Prof Cornelis Lay, di Perum Cemara, Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (5/8).
ADVERTISEMENT
Kedatangannya untuk menyampaikan ucapan duka kepada keluarga setelah Cornelis Lay meninggal dunia pagi tadi akibat sakit jantung.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo melayat ke Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM, Prof Cornelis Lay. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dalam kunjungan itu, Tjahjo bercerita Cornelis merupakan sosok kakak sekaligus senior baginya. Semasa hidupnya, almarhum termasuk salah seorang tokoh di balik suksesnya karier politik Presiden Jokowi.
"Bagi saya sudah seperti kakak saya senior saya. Mulai saya jadi sekjen partai kemudian saya jadi Ketua Tim Sukses Pak Jokowi untuk gubernur DKI dan pilpres sampai saya Mendagri dia selalu mendampingi saya," kata Tjahjo.
"Banyak pikiran segar beliau yang saya kira proses Pak Jokowi (jadi) gubernur sampai presiden salah satu tim sukses ya Prof Corne," tambahnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo melayat ke Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM, Prof Cornelis Lay. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Meski tidak masuk dalam struktur PDI Perjuangan, Tjahjo mengatakan Cornelis tak segan-segan memberikan sumbangsih pemikirannya. Namun, Cornelis tetap merupakan sosok yang independent.
ADVERTISEMENT
"Dia orang konsisten dalam dunia intelektual walaupun dekat dengan kekuasaan, dekat dengan partai tetapi dia tidak ingin mengabdikan dirinya. Dia tetap konsisten sampai gelar profesor," jelas Tjahjo.
Sebelum meninggal, Cornelis mengidap sakit jantung selama lima tahun terakhir, Tjahjo mengaku rutin berkomunikasi dengan almarhum. Bahkan saat berkunjung ke Yogyakarta, Tjahjo selalu rutin mengunjungi Cornelis.
"Saling telepon kalau saya ke Jogja pasti saya ke sini. Waktu beliau sakit di Singapura saya ke sana," tutur Tjahjo.
Sebelumnya, Cornelis Lay, meninggal dunia pada Rabu (5/8). Cornelis menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada pukul 04.00 WIB akibat penyakit jantung.
Dalam berita lelayu yang disampaikan Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto, jenazah akan disemayamkan di Balairung UGM, Kamis (6/8) pukul 13.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, jenazah akan dimakamkan di Pemakaman UGM Sawitsari pada pukul 14.00 WIB. Dari informasi yang dihimpun, Cornelis mempunyai riwayat sakit jantung sejak 2015 dan rutin berobat ke Singapura.
Cornelis sendiri lahir 6 September 1959 di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan terkenal cukup dekat dengan PDI Perjuangan, Cornelis pernah menjadi Ketua Tim Ahli dan Pakar Politik Tim Pemenangan dan Perumus Joko Widodo-Jusuf Kalla. Almarhum juga pernah dipercaya menjadi penasihat politik Megawati Soekarnoputri.