news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tjahjo Kumolo Ingin ASN seperti TNI-Polri: Pancasila dan NKRI Clear

2 September 2020 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo. Foto: Kementerian PANRB
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo. Foto: Kementerian PANRB
ADVERTISEMENT
Aparatur Sipil Negara (ASN) acapkali dihadapkan pada minimnya semangat nasionalisme yang mereka miliki. Terlebih paham radikal sering kali masuk dan menyusup ke diri ASN itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Guna menanamkan rasa cinta akan tanah air, MenPANRB Tjahjo Kumolo menyebut ada baiknya ASN juga ikut dibekali pendidikan kebangsaan laiknya prajurit TNI dan Polri.
"Kami ingin ASN itu seperti TNI Polri. Sudahlah Sapta Marga, sumpah prajurit, Tribata itu selesailah. UUD 1945, Pancasila, NKRI itu clear," ujar Tjahjo dalam webinar membahas strategi menangkal radikalisme pada ASN, Rabu (2/9).
Hadir Menag Fachrul Razi, Kepala BNPT Boy Rafly, dan Kepala BKN Bima Haria.
"Kalau ada ASN yang ingin mengubah Pancasila lewat medsos ini kan sesuatu yang membahayakan. Karena ASN, TNI, Polri itu satu pilar negara ini," sambungnya.
Tjahjo mengatakan hampir tiap bulan dia mengikuti sidang atas pelanggaran disiplin ASN, termasuk ada juga yang terkait paham radikalisme.
ADVERTISEMENT
"Pak Bima (Kepala BKN) tidak asal oh ini katanya (radikal) dari teman, harus ada bukti. Dan kita cross ke BNPT, cross ke Kemenag, ke beberapa kementerian yang lain. Karena saya dengan Pak Bima kadang-kadang diperhadapkan, 'oh orang ini clean and clear dari bawah, sudah baik ternyata datanya lengkap," bebernya.
Ilustrasi PNS. Foto: Dok. Istimewa
Tjahjo menilai ASN jelas memiliki peranan penting untuk memastikan seluruh nilai dan makna kebangsaan dapat diterapkan seutuhnya terutama dalam proses penyelenggaraan pemerintahan.
"ASN memiliki posisi strategis bagi poros pembangunan dan birokrasi. ASN juga berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa," kata Tjahjo.
Tjahjo lalu memuji ketegasan Menteri Agama Fachrul Razi dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar yang tegas terapkan aturan nasionalisme di lembaganya masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Kami apresiasi pada ketegasan keterbukaan bapak Menag walau banyak yang diserang tapi akhirnya semua diam karena darahnya kan sapta marga setia kepada warga. Pak Boy Rafli juga didatangi, diajak dialog, juga teman-teman kepala daerah, para sekda yang punya kedekatan dengann aparatur di bawahnya tolong ajak dialog," ungkap Tjahjo.
"Kami sepakat Menag, BNPT, ASN yang terpapar (radikalisme) kami bina, di nonjobkan dulu baru dibina. Kalau sampai titik enggak bisa kita bina, baru diberikan sanksi yang kuat," pungkasnya.