

ADVERTISEMENT
Tjahjo Kumolo lahir di Solo, Jawa Tengah, 61 tahun silam. Ia merupakan anak dari seorang aktivis kemerdekaan, almarhum Bambang Soebandiono dengan pangkat terakhir Letnan Satu, dan besar di Semarang.
ADVERTISEMENT
Dari SD hingga perguruan tinggi ia tempuh di Semarang. Tjahjo lulus sebagai sarjana Fakultas Hukum Universitas Diponegoro pada 1985. Pada 1994, Tjahjo melanjutkan pendidikannya di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas).
Saat menjadi mahasiswa, ia juga aktif berorganisasi. Sebut saja pernah jadi Ketua Biro Organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dari I Jawa Tengah, lalu naik menjadi Ketua DPD KNPI dan Sekjen KNPI Dari I Jateng. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Panca Marga (PPM).
Setelah lulus kuliah, Tjahjo mulai aktif di politik. Ia memulai karier politiknya lewat Golkar dan pernah menjadi anggota parlemen di usia yang cukup muda, yakni 30 tahun. Namun, ia kemudian hengkang dari Partai Beringin itu dan hijrah ke PDIP saat era reformasi.
Pada Pemilu 1999, ia mencalonkan diri sebagai anggota dewan dari PDIP, dan berhasil melenggang ke Senayan. Di periode 1999-2002, Tjahjo dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI, lalu jadi Sekretaris Fraksi PDIP DPR pada 2002-2003.
ADVERTISEMENT
Bapak tiga anak ini kembali terpilih sebagai anggota dewan pada Pemilu 2004 dan bertugas di Komisi XI dan anggota BKSAP DPR RI. Ia juga dipercaya menjadi Ketua Fraksi PDIP DPR pada periode 2004-2009.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menjadikan Tjahjo sebagai salah satu orang kepercayaannya. Hal itu terbukti saat Megawati menunjuk Tjahjo sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP (2005-2009) dan Ketua DPP PDIP Bidang Politik-Pemenangan Pemilu. Pada Kongres III PDIP pada 2010, Tjahjo ditunjuk oleh Megawati sebagai Sekjen PDIP periode 2010-2015.
Keberhasilan PDIP membawa Jokowi memenangi Pilpres 2014 semakin melejitkan kariernya. Jokowi meminta bantuan Tjahjo sebagai Menteri Dalam Negeri.
Ia kini dipercayakan lagi oleh Presiden Joko Widodo sebagai menteri. Jika sebelumnya ia menjadi Menteri Dalam Negeri, kini ia ditunjuk sebagai menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
ADVERTISEMENT