TKN Prabowo-Gibran Pantau Langsung PSU di Kuala Lumpur Hari Ini

10 Maret 2024 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Redaksi kumparan, Arifin Asydhad (kanan) saat mewawancarai Nusron Wahid di program Info A1 kumparan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Redaksi kumparan, Arifin Asydhad (kanan) saat mewawancarai Nusron Wahid di program Info A1 kumparan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran memberi perhatian khusus pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia hari ini, Minggu (10/3). Bahkan Sekretaris TKN, Nusron Wahid menyatakan dirinya akan hadir langsung sebagai saksi untuk Pasangan Prabowo Gibran.
ADVERTISEMENT
“Pemilu di Malaysia sempat menjadi polemik karena adanya kasus-kasus seperti pemalsuan dan penambahan DPT serta kecurangan lain. Kita ingin pastikan PSU ini berjalan lancar dan jurdil. Saya sendiri akan hadir langsung dengan mandat sebagai saksi dari Prabowo Gibran.” tegas Nusron Wahid dalam keterangan tertulis kepada wartawan (10/3).
Meskipun tidak akan berpengaruh terhadap hasil Pilpres karena hanya 62.217 orang yang terdaftar sebagai pemilih, Nusron menilai PSU Kuala Lumpur tetap penting untuk dipantau dan dijaga.
“Ini bagian dari konsistensi kita (Prabowo-Gibran). Dari masa kampanye kita sudah memprotes adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi di PPLN Malaysia, dan akhirnya terbukti. Jadi kita harus kawal sampai akhir, tidak boleh ada satu pun suara-suara rakyat Indonesia di Malaysia yang dicurangi.” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Warga negara Indonesia (WNI) mengantre untuk mencoblos dalam pemungutan suara Pemilu 2024 di Pusat Dagangan Dunia Kuala Lumpur (WTC), Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (11/2/2024). Foto: Rafiuddin Abdul Rahman/ANTARA FOTO
Pemantauan PSU di Kuala Lumpur, lanjut Nusron, juga penting dilaksanakan untuk menjadi bahan evaluasi agar hal serupa tidak terjadi lagi di Pemilu-Pemilu setelahnya.
“Di setiap Pemilu mulai dari 2014, 2019, sampai sekarang 2024 selalu terjadi pelanggaran dan kecurangan Pemilu dengan modus yang beragam di Malaysia. Ini harus kita hentikan, untuk itu kita akan hadir dan mempelajari langsung untuk memberikan masukan pada penyelenggaraan Pemilu berikutnya.” pungkas Nusron Wahid.
Sebelumnya, KPU pada hari ini akan melaksanakan Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur, Malaysia. PSU ini diselenggarakan setelah KPU menemukan adanya kecurangan yang melibatkan Panitia Pemilih Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur.
Bareskrim Polri telah menetapkan total 7 orang PPLN sebagai tersangka dalam kasus tersebut dengan dugaan pidana modus penambahan dan pemalsuan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 493.856 orang dalam DP4, namun setelah dilakukan pemutakhiran oleh KPU untuk PSU jumlah DPT berkurang menjadi hanya 62.217 pemilih saja. Teranyar, bekas perkara tujuh PPLN Kuala Lumpur itu telah dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejaksaan Agung.
ADVERTISEMENT