TKN Temui KPU Bahas Surat Suara Tercoblos di Malaysia

15 April 2019 20:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konperensi pers Tim Kampanye Nasional (TKN) di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konperensi pers Tim Kampanye Nasional (TKN) di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mendatangi KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (15/4) malam. Kedatangan TKN untuk membahas beberapa isu terkait penyelenggaraan pemilu salah satunya surat suara untuk pilpres dan pileg yang tercoblos di Selangor, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Beberapa petinggi pemimpin partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf hadir menemui KPU. Mereka adalah Wakil Ketua TKN Arsul Sani dan Johnny G Plate hingga Jubir TKN Erico Sotarduga.
"TKN 01 menyampaikan beberapa persoalan, terutama terkait kejadian pra pemungutan suara maupun pada saat pemungutan suara di berbagai negara yang saya kira kita sudah sama sama mengetahuinya. Terutama lewat viralisasi di berbagai media," kata Arsul Sani di lokasi.
Di lokasi yang sama, Johnny G Plate menyatakan kedatangan mereka ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab untuk menyukseskan pemilu 2019. TKN meminta penjelasan KPU mengenai insiden surat suara tercoblos di Malaysia.
"Dalam hal ini kami sudah mengikuti dan mendapatkan banyak informasi terkait pemilihan umum di luar negeri. Ada kesulitan ke sana-ke sini yang tadi dikonsultasikan untuk diberikan penjelasan oleh penyelenggara pemilu," ucap Johnny.
ADVERTISEMENT
Sekjen NasDem ini menambahkan, TKN meminta agar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) segera memproses laporan yang sudah mereka layangkan terkait Ketua Panwaslu Kuala Lumpur Yaza Azzahra Ulyana.
"Menurut ketua DKPP itu sudah ada di meja ketua DKPP untuk diproses tindak lanjutnya terkait dengan konferensi pers yang dilakukan di Malaysia. Kami juga mendiskusikan terkait simulasi secara garis besar, apa yang akan terjadi pada tanggal 17, potensi-potensi terkait jadwal atau kehadiran yang terlampau banyak di TPS," jelas dia.
Sementara itu, Erico Sotraduga mengaku TKN sudah melakukan simulasi terkait dengan pencoblosan. Dalam hasil simulasi itu, satu pemilih membutuhkan waktu sekitar 8 menit dari proses kedatangan hingga pencoblosan.
"Saat pencoblosan setiap orang menghabiskan kurang lebih 8 menit dan dengan 250 orang per TPS kurang lebih 2.500 menit dibagi 4 bilik suara kurang lebih 8 jam lebih. Kalau kita hitung di bilik suara ini tidak memadai," jelas Erico.
ADVERTISEMENT
Erico pun meminta kepada KPU untuk segera mencari solusi terhadap potensi masalah saat pencoblosan. Sebab, TKN tidak ingin masalah yang terjadi di pemilu luar negeri terjadi pada 17 April mendatang.
"Ini harus ada sosialisasinya seperti apa. Seperti kalau kami mengusulkan kalau dia mendaftar pada waktu yang tersedia tentu harus dilayani. Kami minta Bawaslu KPU dan DKPP untuk mensosialisasikan," tutur Erico.