TNI AL Gagalkan Penyelundupan 28 Orang TKI Ilegal ke Malaysia

22 Februari 2021 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TKI menaiki kapal Foto: ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TKI menaiki kapal Foto: ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan, Lantamal I, Koarmada I berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 28 Orang TKI ilegal. Penggagalan penyelundupan TKI itu dilakukan tim TNI AL di Perairan Tanjung Kumpul, Sumatera Utara, Minggu (21/02).
ADVERTISEMENT
Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Tanjung Balai Asahan, Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory, mengatakan operasi penyelundupan TKI ilegal itu dilakukan pukul 05.30 WIB. Robinson meminta tim bergerak melakukan pengejaran setelah mencurigai gerak gerik kapal jenis cumi yang hendak meninggalkan perairan Indonesia di Tanjung Balai menuju Malaysia.
"Kapal jenis cumi dengan bobot kurang lebih 7 GT (Gross Ton) yang diawaki oleh 1 orang Nahkoda dan 4 orang ABK berhasil dihentikan dan diperiksa muatan dan kelengkapan kapal," ujar Robinson melalui keterangan tertulisnya, Senin (22/2).
Dugaan tersebut terbukti setelah tim TNI AL mengecek keseluruhan kapal dan menemukan 28 orang warga Indonesia yang diduga kuat hendak dipekerjakan secara ilegal di Malaysia.
"Pada saat pemeriksaan, kapal nelayan cumi tanpa nama tersebut membawa 28 orang yang terdiri dari 16 orang laki-laki, 11 orang perempuan, dan 1 balita, yang diduga akan berangkat ke Malaysia untuk menjadi TKI ilegal" ucap Robinson.
ADVERTISEMENT
TNI AL kemudian menangkap ABK dan penumpangnya dan membawa mereka menuju panton nelayan Bagan Asahan untuk pemeriksaan lanjutan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Atas kejadian tersebut, Panglima Komando Armada I Laksda TNI Abdul Rasyid K menuturkan tugas patroli tersebut sudah menjadi rutinitas yang kerap dilakukan pihak TNI AL. Ia memastikan pihaknya akan terus memperketat pengamanan di wilayah perairan, terutama di tempat-tempat yang disinyalir menjadi jalur-jalur keluar masuk tidak resmi. Baik itu penyelundupan tenaga kerja ilegal, komoditi dari luar negeri, barang ilegal, bahkan narkoba yang ada di wilayah Koarmada I.
"Perairan Timur Sumatera di sepanjang Selat Malaka yang berbatasan dengan negara tetangga masih banyak digunakan sebagai pelintasan penyelundupan tenaga kerja ilegal, melalui pangkalan-pangkalan jajaran Koarmada I," ungkap Abdul.
ADVERTISEMENT
"TNI AL akan terus melakukan pengawasan dan melaksanakan pemberantasan tindakan penyelundupan baik itu tenaga kerja ilegal, narkotika, penyelundupan komoditi, dan tindakan illegal lainnya yang berpotensi terjadi," lanjut dia.
Abdul menegaskan patroli tidak akan kendur meskipun saat ini kondisi pandemi COVID-19 belum juga mereda khususnya di Indonesia.
"Menindaklanjuti Komitmen Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., Koarmada I tidak akan pernah mengendurkan komitmennya dalam melakukan pemberantasan segala bentuk pelanggaran hukum dan kejahatan di laut yurisdiksi nasional, utamanya di wilayah kerja Koarmada I, walaupun di tengah Pandemi COVID-19," pungkasnya.