TNI AU Beli 35 Mobil Esemka: Kami Dukung Produk Dalam Negeri

26 September 2019 0:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna berfoto disamping mobil pick up Bima 1.3 produksi pabrik mobil Esemka di Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna berfoto disamping mobil pick up Bima 1.3 produksi pabrik mobil Esemka di Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
ADVERTISEMENT
TNI AU membeli 35 unit mobil pikap Bima 1.3 yang diproduksi pabrikan Esemka. Mobil tersebut akan digunakan sebagai kendaraan operasional di landasan udara milik TNI AU.
ADVERTISEMENT
Kadispen TNI AU Marsma Fajar Ardiyanto mengungkap alasan membeli produk Esemka. Salah satunya, TNI AU ingin mendukung produk dalam negeri.
"Karena ini produksi dalam negeri, produksi dalam negeri kenapa kok kita harus ragu? Ya harus kita dukung lah program dalam negeri ya kan? Produksi anak bangsa, ya harus kita beli. Nah begitu, KSAU juga demikian," jelas Fajar kepada kumparan, Rabu (26/9).
Esemka Bima 1.3 merupakan pilihan KSAU Marsekal Yuyu Sutisna. Fajar mengatakan anggaran pembelian mobil Esemka itu berasal dari koperasi, bukan anggaran pengadaan TNI AU.
"Kemarin (KSAU Marsekal Yuyu Sutisna) baru test drive, sudah cocok, oke, deal, beli," ucap Fajar. 
Selain mendukung produk dalam negeri, ada alasan lain TNI AU memilih Esemka. Yakni soal harga yang ekonomis dibanding merek lain dengan spesifikasi yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kenapa? Esemka itu kalau beli bisa 35 unit. Tapi kalau merek lain yang sudah terkenal itu hanya dapat 25 unit dengan budget yang ada, kan harganya murah tuh cuma Rp 95 juta," ucap Fajar.
Kemudian, kata Fajar, mobil Esemka Bima 1.3 yang dibeli TNI AU telah memenuhi syarat dan spesifikasi yang ditentukan TNI AU. Terutama sebagai kendaraan operasional jenis pengangkut atau pikap.
"Kedua itu sudah memenuhi syarat spektek atau spesifikasi teknik. Kalau itu ada di kita itu ada yang cocok untuk di landasan operasional di landasan yang Bima 1.3. Kenapa kita enggak pilih Bima 1.1 atau yang lain? Nah yang memenuhi syarat Bima 1.3 1300 cc, cocok dengan tipe pikap," ujar Fajar.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan sebanyak 35 unit mobil Esemka itu rencananya diserahterimakan kepada TNI AU pada Jumat (27/9). " Nanti akan dikirim ke TNI AU, kalau tidak salah Jumat ini sudah dikirim ke TNI AU," terang Fajar.
Sejumlah mobil Esemka terparkir di dalam Pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Foto: kumparan
Namun sebelum digunakan sebagai kendaraan operasional di Lanud, Esemka Bima 1.3 akan dicat ulang oleh TNI AU. TNI AU sudah menyiapkan desain tersebut.
"Nanti sama kita akan dicat sesuai dengan ketentuan mobil di landasan itu cat kuning loreng-loreng zebra terus ada lampu rotatornya. Jadi mobil kalau masuk landasan ada spesifikasi tertent, catnya harus warna apa, kemudian kacanya tidak boleh gelap dan sebagainya. Nah untuk yang masang yang cat dari TNI AU," jelas Fajar.
Esemka Bima 1.3 nantinya akan digunakan di lanud untuk membantu pesawat tempur TNI AU yang akan lepas landas. Detailnya, Bima 1.3 akan membantu ketika pesawat melakukan End of Runway Check di landasan.
ADVERTISEMENT
"Jadi gini ya, skadron udara itu contohnya skadron tempur, itu setiap perawat menuju landasan kalau mau ngebom, mau laksanakan operasi penembakan kan harus diikuti oleh mobil di sebelahnya, nanti di ujung landasan mobil itu saat pesawat berhenti mobil itu mendekati pesawat dari sana kru turun nyabutin pin-pin yang ada di bom, itu namanya EOR check," kata Fajar. 
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mencoba mobil pick up Bima 1.3 produksi pabrik mobil Esemka di Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (24/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
"Jadi sebelum pesawat terbang dicek lagi sama kru, ada oli bocor tidak? Ada bom yang miring tidak? Gitu loh, ada yang seperti itu. Itu mobilnya seperti itu jadi di landasan, itu akan dibagikan ke semua satuan-satuan skadron yang ada pesawatnya oleh KSAU demikian," tambahnya.
Lebih jauh, Fajar mengatakan tidak menutup kemungkinan akan menjadikan produk Esemka sebagai mobil dinas TNI AU. Namun hal itu tergantung dengan kebutuhan ke depan.
ADVERTISEMENT
"Tapi tidak tutup kemungkinan kalau dirasa mobil Esemka bagus dan value of moneynya bagus, ekonomis gitu kan, nah mungkin untuk mobil dinas berikutnya yang pengadaan dari dinas TNI AU ini bisa juga ke situ," tutup Fajar.