TNI soal Ridwan Kamil Minta Pemakaman Jenazah Corona Dikawal: Sudah Kami Lakukan

3 April 2020 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapuspen TNI Meyjen TNI Sisriadi saat konferensi pers terkait aksi dan kerusuhan 21-22 Mei 2019. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapuspen TNI Meyjen TNI Sisriadi saat konferensi pers terkait aksi dan kerusuhan 21-22 Mei 2019. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengutarakan keinginan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin agar Panglima TNI meminta jajaran untuk membantu mengawal pemakaman jasad warga yang meninggal akibat virus corona. Mengingat banyak warga yang menolak jenazah pasien virus corona.
ADVERTISEMENT
Menurut Emil, hal itu kini menjadi dinamika bersama yang perlu mendapat perhatian dari TNI Polri, untuk menjaga dan menghadapi jika ada penolakan dari warga.
Menanggapi permintaan itu, Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi mengatakan, hal itu sudah dilakukan prajurit TNI di sejumlah tempat. TNI sudah siap mengawal agar kondisi keamanan tetap terjaga.
"Di beberapa daerah sudah dilaksanakan," kata Sisriadi saat dihubungi, Jumat (3/4).
Sejumlah petugas memakamkan jenazah korban penyakit COVID-19 di Taman Pemakaman Umum (TPU), Jakarta, Selasa (31/3/). Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengusulkan ke Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto agar setiap pemakaman jasad pasien COVID-19 dikawal TNI-Polri. Hal itu disampaikan Ridwan Kamil ke Wapres Ma'ruf Amin saat rapat virtual.
Beruntung permintaan itu direspons cepat oleh Hadi. Sehingga pemakaman sudah langsung dikawal oleh anggota TNI atau Polri.
ADVERTISEMENT
"Setiap penguburan harus dikawal TNI-Polri, ini masukan saya ke Panglima TNI dan dikabulkan," ujar Emil, sapaan Ridwan Kamil, Jumat (3/4). "Jadi sekarang, tiap penguburan menjaga dinamika, itu TNI-Polri mengawal".
Dia menilai, beberapa penolakan dari warga merupakan bentuk kurangnya edukasi warga terhadap virus ini. Maka ia memerintahkan para Bupati dan Wali kota nya di Jawa Barat untuk bersikap taktis ketika ada warga mereka yang meninggal terkena virus corona.
"Tidak boleh menolak dan lain-lain. Termasuk saya mengedukasi virus itu mati setelah 7 jam jenazahnya mati," ujar Emil.
Sementara itu, grafik kasus COVID-19 di Indonesia masih meningkat. Data terkini mencatat, ada 1.986 pasien positif COVID-19, 181 pasien meninggal dan 134 pasien dinyatakan sembuh.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!