Tragis, Satu Keluarga di Bojonegoro Tewas Tersetrum Jebakan Tikus

12 Oktober 2020 13:29 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu keluarga di Bojonegoro tewas tersetrum jebakan tikus. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Satu keluarga di Bojonegoro tewas tersetrum jebakan tikus. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Nasib tragis dialami satu keluarga asal Dusun Prijek, Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Empat orang yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya meninggal dunia di sawah karena tersengat aliran listrik yang digunakan sebagai jebakan tikus.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah, Parno (65) (Ayah), Reswati (55) (Ibu) serta kedua anaknya Jayadi (31) dan Zaenal Arifin (21) ditemukan tergeletak di pematang sawah oleh saksi yang bernama Warno sekitar pukul 06.00 WIB, Senin (12/10). Warno ini merupakan tetangganya keluarga itu.
Kapolsek Kanor, Iptu Hadi Waluyo mengungkapkan, peristiwa tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan. Hasil keterangan saksi sementara, Parno dan Jayadi berangkat ke sawah diketahui kemarin malam setelah salat Isya. Mereka bermaksud mengaliri sawah.
Kapolsek Kanor, Iptu Hadi Waluyo. Foto: Dok. Istimewa
Namun, hingga malam keduanya tak kunjung pulang. Kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB dua Reswati dan Zaenal Arifin bermaksud menjemput ke sawah. Nahas, dia mereka tidak melihat ada jebakan tikus beraliran listrik di sawah itu.
Kabel aliran listrik tersebut merupakan milik tetangganya yang sengaja dipasang di sawah untuk jebakan tikus. Namun, diduga korban tidak mengetahui adanya kabel yang beraliran listrik tersebut.
ADVERTISEMENT
"Korban diduga tersandung kabel yang teraliri listrik tersebut hingga meninggal," ujar Hadi, Senin (12/10).
Hadi Waluyo mengungkapkan, petani di daerah setempat memang banyak yang memasang jebakan tikus menggunakan aliran listrik.
Dengan adanya kejadian tersebut, kata dia, diharapkan ke depan petani tidak lagi memasang jebakan tikus dengan aliran listrik di area persawahan karena bisa membahayakan nyawa manusia.
"Melalui kepala desa setempat kami mengimbau agar petani ke depan tidak memasang jebakan tikus yang membahayakan nyawa," ucap Hadi Waluyo.
Diketahui, kasus tersebut kini masih dalam proses penyelidikan. Sejumlah saksi diperiksa di Mapolsek Kanor dan tim Inafis Polres Bojonegoro sedang melakukan olah tempat kejadian perkara.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT