Transjakarta Hanya Operasikan 60 Persen Busnya Saat Pemilu 2019

15 April 2019 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara motor terlihat melanggar lalu lintas dengan melewati jalur TransJakarta di kawasan Gatot Subroto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara motor terlihat melanggar lalu lintas dengan melewati jalur TransJakarta di kawasan Gatot Subroto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Transjakarta memastikan akan tetap melayani penumpang saat Pemilu 2019 berlangsung. Tapi, bus yang akan beroperasi diperkirakan hanya 60 persen dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasional Transjakarta, Daud Joseph, memprediksi pada hari pencoblosan 17 April 2019, jumlah penumpang hanya 50-60 persen dari hari biasanya. Karena itu layanan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
“Kami mempelajari bahwa berdasarkan beberapa pengalaman sebelumnya tahun 2014 ada Pemilu, tahun 2017 juga ada Pilkada DKI. Ternyata jumlah pelanggan di hari hari pemilu itu sekitar 55-60 persen dari hari-hari kerja,” ujar Joseph di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (15/4).
“Jadi kira-kira kita akan sediakan jumlah bus sesuai dengan perkirakan jumlah penumpang nanti,” ujarnya.
Dirut Transjakarta Agung Wicaksono (kanan),Direktur Operasi Transjakarta Daud Joseph (kiri),Sekretaris Persija Darwis Sakmoto (tengah). Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Joseph mengatakan, bus Transjakarta yang akan mengoperasikan sekitar 1.300-1.400 bus. Tapi, waktu layanan tetap seperti hari biasanya, yakni pukul 05.00-22.00 WIB.
Ia pun memprediksi, tidak akan ada lonjakan penumpang yang berarti usai pencoblosan. Dari pengalaman sebelumnya, biasanya penumpang lebih banyak diam di rumah dibandingkan bepergian.
Uji coba transjakarta di Stasiun Sudirman Baru Foto: Yuan/kumparan
Jumlah penurunan armada ini juga berdampak pada pelayanan bus yang sifatnya rute direct service. Sejumlah bus yang biasanya melayani rute itu tidak beroperasi selama Pemilu berlangsung.
ADVERTISEMENT
“Biasanya di hari hari libur layanan direct service ditiadakan. Contoh ada layanan kalau hari kerja dari Pulo Gadung ke Kalideres langsung tanpa transit di Harmoni. Sekarang Pulo Gadung-Harmoni lanjut Kali Deres,” tandasnya.