Tribute To Bung Karno, Mengenal Bapak Bangsa Lewat Pengawal Setianya

9 Desember 2021 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengawal Ir Sukarno, Kapten CPM (Purn) Sanjoto, saat menghadiri acara Tribute to Bung Karno di Kota Semarang.
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pengawal Ir Sukarno, Kapten CPM (Purn) Sanjoto, saat menghadiri acara Tribute to Bung Karno di Kota Semarang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Langkah Kapten CPM (Purn) Sanjoto tertatih-tatih, menghadiri acara Tribute to Bung Karno. Pengawal bapak bangsa Ir Sukarno itu datang ke lokasi acara di Kafe Warga Lokal, Kota Semarang, dengan haru. Tak jarang dia terlihat menahan air mata mengenang perjuangan di masa silam.
ADVERTISEMENT
Meski telah berusia senja, namun Sanjoto dengan seragam kebesarannya masih mampu berjalan, meski dengan dipapah. Sanjoto pun mengenang perjuangannya saat mengawal Bung Karno di masa silam.
Salah satu kenangan itu, saat mereka berkunjung ke Tegal sebelum penumpasan DI/TII Kartosoewirjo. Bagi dia, kunjungan itu merupakan sebuah momen yang sangat monumental.
"Pada waktu tahun 1955, saat Bung Karno meninjau wilayah Kota Tegal. Karena dulu Bung Karno datang bersama Letkol Ahmad Yani pendiri Banteng Raiders di sebuah desa di Bulakamba. Satu batalyon Banteng Raiders dalam waktu tidak lebih dari dua minggu pimpinan DI/TII Kartosoewirjo dan pengikutnya ditangkap," ujar Sanjoto, Kamis (9/11) malam.
Meskipun terbata-bata, ia tetap dengan semangat melanjutkan kisahnya. Sajanto mengatakan, saat di Tegal, tanpa rasa takut sang Proklamator itu meminta naik mobil terbuka agar bisa menyapa warga Kota Tegal.
ADVERTISEMENT
"Inilah kunjungan Bapak Presiden ke Kota Tegal, saya jemput di Desa Losari perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Bapak meminta agar naik mobil terbuka, tanpa rasa takut," ucap dia.

Tujuan Acara Tribute to Bung Karno

Sementara itu, inisiator Tribute to Bung Karno, Agustina Wilujeng, menambahkan, acara tersebut merupakan wadah untuk mengenang perjuangan bapak bangsa melalui karya dan saksi hidupnya.
Lewat kesempatan itu, ia ingin memperkenalkan Bung Karno ke publik, terutama bagi generasi muda. Agustina berharap para generasi muda banyak membaca literasi tentang presiden RI pertama itu.
"Ada waktu di mana pemerintah yang dulu-dulu melarang ajaran Bung Karno beredar. Nah, sekarang, setelah kita dibebaskan untuk membaca apa saja, mari kita kembali menggali ajaran beliau dan mengenal lebih detail tentang Bung Karno," tutur Agustina.
ADVERTISEMENT
"Supaya dalam mengisi kemerdekaan ini, kita sebagai generasi muda tidak keliru jalan karena berpegangan dan berpedoman pada ajaran Bung Karno. Ajaran yang salah satunya dilihat adalah gotong royong," jelas Agustina.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu berharap, acara persembahan untuk Bung Karno tersebut tidak hanya berhenti sampai di acara tersebut saja.
"Ini semacam pemantik untuk orang terus menerus di dalam keputusannya atau proses pertimbangannya selalu mencari referensi ajaran Bung Karno," kata Agustina.