Trump Ajukan Wanita Jadi Hakim Agung AS Pengganti Ginsburg

20 September 2020 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump saat rapat umum kampanye di Bandara Regional Bemidji di Bemidji, Minnesota, AS, Jumat (18/9). Foto: Tom Brenner/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump saat rapat umum kampanye di Bandara Regional Bemidji di Bemidji, Minnesota, AS, Jumat (18/9). Foto: Tom Brenner/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengajukan seorang wanita sebagai hakim di Mahkamah Agung AS untuk menggantikan Ruth Bader Ginsburg, Hakim Mahkamah Agung yang meninggal dunia pada Jumat (18/9).
ADVERTISEMENT
"Saya akan mengajukan calon minggu depan. Calon itu adalah seorang wanita," kata Trump dalam kampanye di Fayetteville, North Carolina, Sabtu (19/9), seperti dikutip dari Reuters.
"Menurut saya penggantinya seharusnya perempuan karena sebenarnya saya lebih menyukai perempuan daripada pria," lanjut Trump.
Trump memuji Ginsburg sebagai wanita yang luar biasa, menurut Trump pengabdiannya yang luar biasa pada keadilan dan perjuangannya melawan kanker menginspirasi warga AS.
Trump disebut-sebut mengajukan 2 nama yakni Amy Coney Barrett seorang Hakim Pengadilan Federal dan Barbara Lagoa dari 11th Circuit yang berbasis di Atlanta sebagai calon hakim Mahkamah Agung yang akan menjabat seumur hidup.
Trump mengatakan itu adalah hak konstitusionalnya untuk menunjuk pengganti Ginsburg. Trump mengaku akan melakukannya mengikuti langkah serupa yang pernah dilakukan presiden sejak George Washington.
ADVERTISEMENT
"Kami punya banyak waktu. Anda membicarakan tentang 20 Januari," kata Trump, mengacu pada tanggal pelantikan berikutnya.
Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg. Foto: Reuters
Meninggalnya Ginsburg, hakim agung di Mahkamah Agung pada hari Jumat karena kanker memberikan kesempatan kepada Trump untuk memperluas kursi mayoritas konservatifnya menjadi 6-3.
Nominasi apa pun akan membutuhkan persetujuan mayoritas sederhana di Senat, di mana Partai Republik Trump memegang mayoritas 53-47.
Pelayat memberikan penghormatan untuk mendiang Hakim Agung AS Ruth Bader Ginsburg di luar Mahkamah Agung AS, Washington, AS, (19/9). Foto: Andrew Kelly/REUTERS
Meskipun, tidak semua senator Republik mendukung langkah tersebut, seperti halnya Susan Collins dari Maine pada hari Sabtu mengatakan nominasi itu harus menunggu setelah pemilu.
"Dalam keadilan bagi rakyat Amerika, yang akan memilih kembali Presiden atau memilih yang baru, keputusan pengangkatan seumur hidup di Mahkamah Agung harus dibuat oleh Presiden yang dipilih pada tanggal 3 November," kata Collins.
ADVERTISEMENT
**
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.