Trump Kritik Biden Tarik Pasukan AS dari Afghanistan: Memalukan, Menyerah Total

23 Agustus 2021 2:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump berbicara saat akan  berangkat dari Joint Base Andrews, Maryland, AS, Rabu (20/1). Foto: Carlos Barria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump berbicara saat akan berangkat dari Joint Base Andrews, Maryland, AS, Rabu (20/1). Foto: Carlos Barria/REUTERS
ADVERTISEMENT
Donald Trump, buka suara terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, terkait keputusan menarik mundur seluruh tentara AS di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Penarikan pasukan AS berdampak terhadap stabilitas di Afghanistan hingga akhirnya kini kembali dikuasai Taliban setelah dua dekade.
Presiden ke-45 Amerika Serikat itu menilai, keputusan Biden menarik mundur pasukan dari Afghanistan merupakan bentuk penghinaan terbesar terhadap kebijakan luar negeri AS.
“Penarikan (pasukan) oleh Biden dari Afghanistan adalah bentuk ketidakmampuan kotor yang paling menakjubkan dari seorang pemimpin negara, mungkin setiap saat,” kata Trump saat memberikan pidato di daerah Cullman, Alabama, dikutip dari Reuters, Senin (23/8).
Politikus Partai Republik itu mengecam Biden karena tidak mengikuti rencana yang dibuat oleh pemerintahannya.
"Ini bukan penarikan. Ini penyerahan total," ucap Trump.
Lebih lanjut, Trump mengatakan dengan siapa pun Taliban, bernegosiasi, dia menghormatinya. Namun, Trump memastikan pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban tidak akan terjadi jika dia masih menjabat sebagai Presiden AS.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa saja keluar dengan terhormat," ucap Trump.
"Kita seharusnya keluar dengan terhormat. Dan sebaliknya kita keluar dengan kebalikan dari kehormatan," tutup dia.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang krisis di Afghanistan di Ruang Timur di Gedung Putih di Washington, AS, Senin (16/8). Foto: Leah Millis/REUTERS
Sebelumnya, Joe Biden menegaskan akan tetap menarik seluruh pasukan AS dari Afghanistan. Keputusan tersebut akan berjalan meski Afghanistan dilanda kekacauan besar.
"Saya berdiri tegak di balik keputusan saya," kata Biden.
"Setelah 20 tahun saya belajar mengenai cara yang sulit adalah tidak ada waktu tepat untuk menarik pasukan. Itu sebabnya saya tetap tegak (pada keputusan)," tambah dia.
Taliban berhasil merebut ibu kota Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan. Kini Taliban sedang bersiap menyusun pemerintahan baru di Afghanistan.
Berhasilnya Taliban menguasai Kabul dan hampir seluruh Afghanistan dilakukan jelang penarikan seluruh pasukan AS, Inggris serta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dari Afghanistan.
ADVERTISEMENT