Trump Kunjungi Lokasi Kebakaran Hutan di California, Sangkal Perubahan Iklim

15 September 2020 4:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump meninggalkan Bandara Internasional Phoenix Sky Harbor di Phoenix, Arizona AS, (14/9). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump meninggalkan Bandara Internasional Phoenix Sky Harbor di Phoenix, Arizona AS, (14/9). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tiba di Sacramento, California, untuk meninjau lokasi kebakaran hutan. Saat menggelar rapat arahan, Trump menyangkal pernyataan sejumlah pejabat lokal yang meyakini kebakaran terjadi akibat perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Trump menilai, suhu yang memecahkan rekor di negara bagian itu akan dingin dengan sendirinya. "Percayalah, [suhu] akan lebih dingin. Lihat saja," ujar Trump kepada Wade Crowfoot, kepala Badan Sumber Daya Alam California, dilansir AFP.
"Saya berharap sains setuju dengan Anda," jawab Crowfoot.
Setelah rapat arahan selesai, Crowfoot mencuitkan sindiran di Twitter.
"Sebenarnya, ini tidak akan menjadi lebih dingin, wahai, Tuan Presiden," tulisnya.
Setibanya di McClellan Park, dekat Sacramento, Trump mengulangi argumennya bahwa kebakaran hutan terjadi karena pemeliharaan kawasan hutan yang tidak memadai.
"Harus ada pengelolaan hutan yang kuat," kata Trump.
Bay Bridge terlihat di bawah langit oranye yang diselimuti asap dari kebakaran hutan California di San Francisco, California, AS. Foto: Stephen Lam/Reuters
Piramida Transamerika terlihat di bawah langit oranye yang diselimuti asap dari kebakaran hutan California di San Francisco, California, AS. Foto: Stephen Lam/Reuters
“Mengenai hutan, ketika pohon tumbang dalam waktu singkat, sekitar 18 bulan, tentu akan menjadi sangat kering. Jadi benar-benar seperti batang korek api. Mereka meledak begitu saja," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Namun dalam arahannya, Gubernur California, Gavin Newsom, membantah pernyataan Trump. Dia menilai kebakaran sebagian besar disebabkan oleh pemanasan global.
Presiden AS Donald Trump mendengarkan selama briefing tentang kebakaran hutan di McClellan Park, California, Amerika Serikat, (14/9). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
Presiden AS Donald Trump saat tiba di McClellan Park, California, Amerika Serikat, (14/9). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
"Panas jadi semakin panas, kemarau semakin kering. Kami mengedepankan sains dan membuktikan bahwa perubahan iklim itu nyata dan memperburuk kejadian ini," tuturnya.
Cuaca ekstrem di California pada akhir Agustus lalu membuat pemerintah setempat memberlakukan keadaan darurat. Kebakaran hutan diyakini terjadi akibat gelombang panas dan diperparah dengan lonjakan sambaran petir.
Beberapa waktu lalu, California mencapai rekor suhu tertinggi di seluruh negara bagian, mencapai 54,4 derajat celcius. Gelombang panas menyulitkan proses pemadaman.
Akibat kebakaran hutan yang kian meluas, korban meninggal mencapai 33 orang. Lebih dari 500 ribu orang mengungsi.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***