Trump Mainkan Isu Agama, Tim Kampanye Pastikan Kekuatan Iman Joe Biden

7 Agustus 2020 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kandidat presiden Amerika Serikat, Joe Biden memeluk pendukungnya saat berkampanye. Foto: REUTERS / Rick Wilking
zoom-in-whitePerbesar
Kandidat presiden Amerika Serikat, Joe Biden memeluk pendukungnya saat berkampanye. Foto: REUTERS / Rick Wilking
ADVERTISEMENT
Isu agama dibawa Donald Trump untuk menyerang penantangnya pada Pemilu Amerika Serikat 2020, Joe Biden.
ADVERTISEMENT
Dia menuduh Biden telah melukai Alkitab dan melawan Tuhan. Donald Trump tidak menyebut detail sikap atau kebijakan Biden mana yang merujuk pada aksi melawan Tuhan dan melukai Alkitab.
Trump, dalam pidatonya di swing state Ohio, hanya mengatakan Biden mengikuti agenda kelompok sayap kiri radikal. Swing State adalah istilah Negara Bagian di Amerika Serikat yang pemenang pemilu sulit ditebak.
Menanggapi serangan Trump, juru bicara kampanye Joe Biden, Andrew Bates, menyatakan iman Biden sangat kuat.
Biden diketahui sebagai penganut Katolik. Dia juga Wapres pertama AS yang beragama Katolik. Sedang Trump dibesarkan di lingkungan Presbiterian, bagian dari Protestan.
"Iman (Kristiani) Joe Biden adalah inti dari pribadinya, hidup yang dijalaninya dengan martabat," ucap Bates.
ADVERTISEMENT
"Itu sudah menjadi sumber kekuatan dan kenyamanannya di waktu-waktu luar biasa sulit," sambung dia.
Biden pun dalam beberapa kesempatan selalu terbuka atas keyakinannya. Bahkan, dia menegaskan iman Kristiani yang dijalaninya merupakan pedoman saat menjalankan tugas sebagai pejabat publik.
Menurut Pew Research tahun 2014, sebagian besar penganut Kristen di AS adalah kaum Protestan, lalu disusul Katolik.