Debat Capres AS - Donald Trump

Trump Ngotot Pemilu Curang, Gunakan Semua Jalur Hukum Gugat Penghitungan Suara

7 November 2020 4:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat debat terakhir kampanye presiden AS 2020 di Curb Event Center di Belmont University di Nashville, Tennessee, AS, (22/10). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat debat terakhir kampanye presiden AS 2020 di Curb Event Center di Belmont University di Nashville, Tennessee, AS, (22/10). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump berjanji akan menempuh seluruh jalur hukum terkait penghitungan suara Pilpres Amerika Serikat 2020 yang tengah berlangsung. Menurutnya ada banyak penghitungan suara yang tak beralasan atau tak valid.
ADVERTISEMENT
"Kami percaya rakyat Amerika berhak mendapatkan transparansi penuh atas semua penghitungan suara dan sertifikasi pemilihan, dan ini bukan lagi tentang pemilihan tunggal. Ini tentang integritas seluruh proses pemilihan kita," ujar Trump seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (7/11).
Trump bersikeras meminta penghitungan suara di sejumlah negara bagian ditinjau ulang. Sebab, kata dia, ada banyak surat suara yang tidak sah, karena mengikutsertakan non-penduduk dan orang yang sudah meninggal.
"Kami telah mengatakan, semua surat suara yang sah harus dihitung, dan semua surat suara ilegal tidak boleh dihitung, namun kami telah menemui perlawanan untuk prinsip dasar ini oleh Demokrat di setiap kesempatan," tegasnya.
Penentang pemungutan suara Partai Republik bereaksi setelah diminta keluar karena kapasitas ruangan di Pusat TCF setelah Hari Pemilihan di Detroit, Michigan, Rabu (4/11). Foto: REBECCA COOK/REUTERS
Dia memastikan akan menggunakan segala bentuk jalur hukum untuk menjamin keabsahan penghitungan suara. Menurutnya hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan warga Amerika pada pemerintahannya yang dinilai tak transparan.
ADVERTISEMENT
“Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin rakyat Amerika memiliki kepercayaan pada pemerintah kami. Aku tidak akan pernah menyerah berjuang untukmu dan bangsa kita," tuturnya.
Adapun tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum di sejumlah negara bagian untuk mencari akses pemantauan pemungutan suara, serta gugatan federal di Nevada yang mendesak pejabat untuk berhenti menghitung surat suara ilegal.
Spanduk hentikan kecurangan selama protes tentang hasil awal Pemilu AS 2020, di depan Balai Kota Phoenix, di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Kamis (5/11). Foto: CHENEY ORR/REUTERS
Di Pennsylvania, seorang hakim pengadilan membuka jalan bagi Trump, yakni dengan mengamati lebih dekat pengumpulan surat suara oleh Dewan Pemilihan Wilayah Philadelphia.
Pengamat pemungutan suara awalnya diminta untuk tetap berada setidaknya 25 kaki dari meja tempat orang-orang yang menghitung surat.
Hakim Pengadilan Persemakmuran Pennsylvania, Christine Fizzano Cannon, kemudian mengeluarkan perintah yang mewajibkan semua kandidat, pengamat, atau perwakilan kandidat diizinkan untuk hadir dalam proses penghitungan.
ADVERTISEMENT
Mereka diizinkan untuk mengamati semua aspek dari proses canvassing dalam jarak 6 kaki, dengan tetap mematuhi semua protokol COVID-19.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten