Trump Perintahkan 2.891 Dokumen Pembunuhan Kennedy Dirilis
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan 2.891 dokumen mengenai pembunuhan mantan Presiden John F Kennedy dirilis ke publik.
ADVERTISEMENT
Namun, Trump melarang dirilisnya sejumlah dokumen penting karena alasan keamanan nasional.
"Departemen eksekutif dan badan negara mengusulkan kepada saya bahwa ada informasi dan dokumen tertentu yang harus mendapat peninjauan karena keamanan nasional, penegakan hukum dan kekhawatiran di luar negeri," sebut Trump seperti dikutip dari AFP, Jumat (27/10).
"Saya tak punya pilihan lagi, jadi saya membiarkannya (beberapa dokumen tidak dirilis) dari pada saya membiarkan kita menerima kerugian terkait keamanan negara yang mungkin tidak bisa dipulihkan lagi," tambah Trump.
Menurut seorang pejabat AS yang namanya tidak mau diungkap, permintaan beberapa dokumen tidak dirilis, merupakan usulan dari Badan Intelijen Pusat (CIA) dan Biro Investigasi Federal (FBI).
Dari keterangan sejumlah peneliti dari institut Kennedy, dokumen yang dirilis hanya berupa informasi umum. Tidak ada data-data soal bom dan juga beberapa teori konspirasi yang dibuka untuk umum.
ADVERTISEMENT
Dokumen terkait pembunuhan Kennedy, sebenarnya sudah dibuka sebagian oleh Pemerintah Amerika Serikat. Namun, ada bagian terakhir yang masih bersifat rahasia dan belum dipublikasi secara bebas.
Hanya Presiden Amerika Serikat yang punya hak untuk membuka akses dokumen itu ke publik.
Kennedy ditembak dari jarak jauh ketika berada di iring-iringan mobil kepresidenan di Dallas, Texas pada 22 November 1963. Lee Harvey Oswald, yang dinyatakan sebagai pembunuh tunggal oleh hasil investigasi Warren Commission, pada awalnya ditangkap bukan untuk kasus pembunuhan Kennedy, namun karena pembunuhan seorang polisi Dallas bernama J.D. Tippit.
Oswald pun menolak telah membunuh keduanya. Ia mengaku bahwa ia telah dimanfaatkan oleh pihak lain.
Dua hari setelah tewasnya Kennedy, Oswald ditembak oleh Jack Ruby, pemilik sebuah kelab malam di Dallas, Texas. Ruby mengaku, keputusannya menembak Oswald didasari pada rasa putus asa melihat presidennya tewas oleh Oswald.
ADVERTISEMENT