Trump Tak Percaya Kasus Positif Corona di AS Tertinggi di Dunia

27 Maret 2020 7:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan tanggapan tentang virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat.  Foto:  REUTERS / Jonathan Ernst
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan tanggapan tentang virus corona di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Jonathan Ernst
ADVERTISEMENT
Kasus positif corona di Amerika Serikat (AS) telah melebihi China, negara awal mula virus tersebut menyebar. Dengan demikian, kasus positif di AS merupakan yang tertinggi di dunia.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan The New York Times, jumlah kasus positif corona di AS mencapai 81.321 pasien. Sementara menurut data Johns Hopkins University, jumlah kasus positif di AS mencapai 83,507, di mana 1,209 pasien di antaranya meninggal dan 680 orang sembuh.
Sementara itu, AFP melansir jumlah kasus di China per Kamis (26/3) mencapai 81.285 pasien dan Italia 80.539 pasien.
Namun Presiden AS Donald Trump tak mempercayai negaranya kini menjadi yang teratas dalam kasus positif corona. Ia menilai kasus di China masih terbanyak, namun tak diungkap seluruhnya.
"Anda tidak tahu jumlah (kasus yang sebenarnya) di China." ujar Trump di Washington DC, AS, seperti dilansir AFP, Kamis (27/3) waktu setempat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
Trump mengatakan, ia akan menghubungi Presiden China, Xi Jinping, untuk membicarakan masalah ini pada Kamis malam. Ia menegaskan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Xi, sehingga pandemi virus corona ini bisa dituntaskan.
ADVERTISEMENT
Selain membahas penanganan wabah corona, Trump juga akan membicarakan rencana negosiasi perjanjian perdagangan baru antara kedua negara yang sempat melakukan perang dagang.
Meski demikian, Trump menilai Xi kemungkinan akan menunggu perundingan perjanjian perdagangan hingga Pemilu AS selesai digelar pada November mendatang.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!