Trump Tanggapi Upaya Pemakzulan oleh DPR AS: Saya Tidak Menginginkan Kekerasan

13 Januari 2021 3:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump saat telekonferensi video Thanksgiving dengan anggota pasukan militer di Gedung Putih di Washington, AS, (26/11). Foto: ERIN SCOTT/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump saat telekonferensi video Thanksgiving dengan anggota pasukan militer di Gedung Putih di Washington, AS, (26/11). Foto: ERIN SCOTT/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pernyataan pers pertama sejak kerusuhan di Capitol pada Rabu (6/1). Kondisi Trump saat ini berada dalam tekanan setelah kerusuhan itu.
ADVERTISEMENT
Di sisa masa kepemimpinannya yang tinggal menghitung hari, Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi kembali mendorong upaya pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.
Dalam pernyataannya, Trump memberikan tanggapannya terkait upaya pemakzulan ini. Ia menegaskan dirinya tidak menginginkan adanya kekerasan.
"Saya tidak menginginkan kekerasan," kata Trump dikutip dari Reuters, Rabu (13/1).
Presiden dari Partai Republik ini kemudian mengkritik upaya pemakzulan yang dilakukan anggota parlemen Partai Demokrat.
"Pemakzulan ini menyebabkan kemarahan yang luar biasa dan mereka melakukannya. Itu benar-benar hal yang mengerikan yang mereka lakukan," ucap Trump.
Lebih lanjut, Trump menambahkan bahwa tuduhan dirinya telah menghasut pendukungnya untuk melakukan pemberontakan dan menyerang kongres pengesahan Joe Biden di Gedung Capitol merupakan tindakan dari penyihir.
Pengunjuk rasa pro-Trump bentrok dengan polisi Capitol selama unjuk rasa untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS. Foto: REUTERS / Stephanie Keith
Pelosi kembali melakukan upaya pemakzulan jelang hari-hari terakhir kekuasaan Trump. Pemakzulan dilakukan terkait serbuan pendukung Trump ke gedung Kongres US Capitol.
ADVERTISEMENT
Pelosi menyebut ada konsekuensi besar atas tindakan tersebut. Dia menyerukan DPR AS meminta kabinet untuk mencopot Trump dengan menggunakan Amandemen 25.
Amandemen 25 di konstitusi AS berisi mengenai pergantian presiden oleh wapres dalam kondisi presiden tak lagi mampu menjabat.
Namun amandemen itu hanya bisa diaktifkan jika wapres didukung kabinet dan badan setara menteri lain bisa meyakinkan Senat dan DPR bahwa presiden sudah tak bisa lagi menjalankan tugas.
Menurut Pelosi, bila Wapres Mike Pence tidak mau mengaktifkan Amandemen 25, maka pemakzulan terhadap Trump tetap akan berjalan. Dia akan membawa upaya tersebut ke DPR.