Tugas Gusti Prabu dan Gusti Yudha di Keraton Yogya Sebelum Dicopot Sultan HB X

22 Januari 2021 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keraton Yogyakarta, Senin (27/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Keraton Yogyakarta, Senin (27/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
Dua adik Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dicopot dari jabatannya sebagai Penggedhe atau Penghageng, yaitu pemimpin di Kawedanan Hageng Punakawan. Keduanya adalah GBPH Prabukusumo atau Gusti Prabu dan GBPH Yudhaningrat atau Gusti Yudha.
ADVERTISEMENT
Jabatan Gusti Prabu sebagai Penggedhe di Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya digantikan GKR Bendara yang tak lain putri bungsu Sultan HB X.
Sementara Gusti Yudha sebagai Penggedhe di Kawedanan Hageng Punakawan Parwabudaya digantikan GKR Mangkubumi yang merupakan putri sulung Sultan HB X.
Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lantas apa tugas sebenarnya masing-masing jabatan tersebut?
Wakil Penghageng Parentah Hageng Keraton Ngayogakarta Hadiningrat, KPH Yudahadiningrat atau Romo Nur, memberikan penjelasan.
Purnawirawan TNI berpangkat Brigjen tersebut menjelaskan, Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki tugas mengurusi pariwisata, museum, dan perpustakaan Keraton Yogyakarta.
"Nityabudaya. Tugasnya itu pariwisata, museum, dan ketiga perpustakaan. Jadi naskah-naskah kuno yang dibutuhkan para ilmuwan, mahasiswa untuk belajar mendalami masalah seluk beluk keraton itu di bawah Nityabudaya," kata Romo Nur saat dihubungi, Jumat (22/1).
ADVERTISEMENT
"Betul wisatawan yang dikelola oleh Keraton. Wisata yang datang masuk ke Keraton," ujarnya.
Pengunjung di keraton Yogyakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sementara Kawedanan Hageng Punakawan Parwabudaya Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, kata Romo Nur, bertugas mengurusi kesenian, keagamaan, hingga pemakaman.
"Parwabudaya itu kesenian, kemasjidan, dan pesarean makam-makam raja. Kemudian keputren, ngurusi masalah abdi dalem wanita keputren," ucapnya.
Romo Nur menyebut selain dua jabatan itu, masih ada 2 Kawedanan Hageng lain yaitu Kawedanan Hageng Punakawan Parasrayabudaya dan Kawedanan Hageng Panitra Pura.
"Kawedanan Hageng itu ada empat. Yang lain Kawedanan Hageng Punakawan Parasrayabudaya itu urusan aset-aset kraton, tanah, bangunan, dan sebagainya. Penghagengnya KGPH Hadiwinoto," jelas Romo Nur.
Suasana keraton Yogyakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Adapun Kawedanan Hageng Panitra Pura bertugas mengurusi administrasi personel dan keuangan. Departemen ini pula yang mengurusi abdi dalem.
ADVERTISEMENT
"Yang terakhir Kawedanan Hadeng Panitra Pura. Tugasnya masalah administrasi personel dan keuangan. Yang mengangkat abdi dalem baru, menaikkan pangkat, urusan keuangan Keraton. Penghagengnya GKR Condrokirono," tutupnya.