Ilustrasi vaksin AstraZeneca

Tunggu Kajian, Indonesia Tak Jadi Beli Vaksin Corona AstraZeneca Oktober

23 Oktober 2020 10:24 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menyebut Indonesia akan membayar uang muka vaksin corona AstraZeneca asal Inggris. Tak tanggung-tanggung, kita akan memesan 100 juta dosis.
ADVERTISEMENT
Airlangga pun menyebut, Kemenkes akan membayar uang muka (down payment) sebesar USD 250 juta kepada pihak AstraZeneca akhir Oktober ini. Menurut informasi yang dihimpun, deadline-nya 20 Oktober.
Namun ternyata, pemerintah urung membayarkan DP tersebut. Artinya Indonesia tak jadi membeli vaksin corona AstraZeneca bulan Oktober ini, belum ada kontrak yang disepakati. Yang ada baru Letter of Intent atau Surat Pernyataan Kehendak.
"Lah gimana mau DP, kalau dengan LoI kan enggak mungkin. DP kan bagian dari kontraknya. Kita masih minta kajian dilakukan tim ahli dengan beberapa hal. Astrazeneca sendiri kan belum punya data, uji klinis III-nya belum selesai. Nah, iya, itu kalau belum selesai, gimana (mau beli)?" kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Achmad Yurianto, kepada kumparan, Jumat (23/10).
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Terkait dengan apakah kebijakan ini terkait dengan adanya relawan vaksin AstraZeneca di Brasil meninggal, Yuri tak menjawab tegas. Yang jelas, belum ada kepastian kontrak dengan AstraZeneca, yang mengembangkan vaksin corona bersama Universitas Oxford, Inggris.
ADVERTISEMENT
"Kita kan masih menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan AstraZeneca. LoI itu kan artinya kita tertarik dengan produk dia. Oleh karenanya kita melakukan kajian dan kajiannya belum selesai," jelas mantan jubir penanganan COVID-19 itu.
"Beli atau enggak beli itu kan tergantung dokumen kontrak, wong kontraknya aja belum kok," kata Yuri.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sempat menyinggung soal vaksin astraZeneca ini. Ia menyebut, 100 juta vaksin akan datang bertahap mulai April 2021.
"Tadi saya sudah mendapatkan laporan dari Pak Erick (Thohir) untuk AstraZeneca untuk bulan pertama di bulan April 2021 dan satu bulannya kita dapatkan kira-kira 11 juta," kata Jokowi dalam ratas virtual soal long weekend, Senin (19/10).
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten