Tunggu Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, Filipina Perpanjang Lockdown Sampai Maret

27 Februari 2021 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas warga Filipina saat pelonggaran lockdown. Foto: AP Photo/Aaron Favila
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas warga Filipina saat pelonggaran lockdown. Foto: AP Photo/Aaron Favila
ADVERTISEMENT
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperpanjang lockdown di Ibu Kota Manila sampai akhir Maret 2021. Juru bicara kepresidenan mengatakan, keputusan ini diambil karena Filipina masih menunggu kedatangan vaksin Sinovac dari China dan AstraZeneca dari Inggris, Sabtu (27/2).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Filipina akan menjadi negara terakhir di Asia Tenggara yang akan menerima pengiriman awal vaksin. Total terdapat 600.000 vaksin Sinovac yang didonasikan China akan tiba pada Minggu (28/2), sementara lewat COVAX akan tiba 525.600 vaksin AstraZeneca pada Senin (1/3).
Sebagai negara kedua di Asia Tenggara dengan jumlah kasus positif dan kematian virus corona tertinggi, Filipina telah memberlakukan lockdown dalam waktu yang lama dan pertumbuhan ekonomi kian terpuruk.
Juru bicara Harry Roque mengatakan, pembatasan masih berlangsung di Manila selama satu bulan ke depan. Sementara pembatasan parsial akan diterapkan di kota asal Duterte, wilayah selatan Davao, dan kota Baguio bagian utara.
Keputusan ini diambil setelah terjadi 2.651 kasus baru yang dilaporkan pada Jumat (27/2) kemarin. Ini merupakan kenaikan tertinggi harian selama lebih dari 4 bulan terakhir. Kasus harian yang dilaporkan hari ini juga yang tertinggi dengan 2.921 kasus baru.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Foto: REUTERS/Eloisa Lopez
Meski banyak yang telah menyerukan agar kegiatan ekonomi kembali dibuka, namun Duterte berjanji mempertahankan pembatasan di Manila, yang menjadi episentrum penyebaran virus hingga vaksinasi massal dimulai.
ADVERTISEMENT
Filipina juga tengah merundingkan kesepakatan pasokan dengan tujuh produsen vaksin corona demi mencapai 148 juta dosis. Sehingga, dapat menyuntikkan vaksin kepada 70 juta orang dewasa atau dua pertiga dari 108 juta populasi.