news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tunisia Longgarkan Jam Malam Sambut Ramadhan

11 April 2021 5:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pusat kota Tunis, hampir kosong pada hari pertama penutupan umum untuk menghentikan penyebaran penyakit corona. Foto: REUTERS / Zoubeir Souissi
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pusat kota Tunis, hampir kosong pada hari pertama penutupan umum untuk menghentikan penyebaran penyakit corona. Foto: REUTERS / Zoubeir Souissi
ADVERTISEMENT
Pemerintah Tunisia melonggarkan aturan jam malam demi mencegah penularan corona jelang Ramadhan. Sedianya jam malam diterapkan mulai pukul 19.00 hingga 05.00 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Kini aturan itu dilonggarkan menjadi pukul 22.00 hingga 05.00 demi menyambut Ramadhan. Pelonggaran aturan jam malam tersebut tak lepas dari protes Presiden Tunisia, Kais Saied.
"Ada realitas sosial yang perlu dipertimbangkan," ujar Perdana Menteri Tunisia, Hichem Mechichi, seperti dikutip dari AFP pada Sabtu (10/4) waktu setempat.
Awalnya Mechichi mengumumkan pengetatan jam malam dari pukul 19.00 mulai Jumat (9/4) hingga akhir April, usai adanya peningkatan kasus corona dan kematian dalam beberapa hari terakhir. PM Mechichi mengumumkan pengetatan tersebut pada Rabu (7/4).
Presiden Tunisia, Kais Saied. Foto: AFP
Namun pada 9 April, Presiden Saied memprotes pengetatan tersebut. Saied menilai pengetatan akan berdampak buruk bagi usaha toko, kafe, dan restoran yang selalu menanti Ramadhan. Sebab warga Tunisia kerap berkumpul dengan teman atau keluarga dan berbuka puasa di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut asosiasi pemilik kafe di Tunisia, pengetatan jam malam akan membuat 400 ribu orang kehilangan pekerjaan saat Ramadhan.
"Ada sisi ilmiahnya. Tapi ada juga sisi sosial dan ekonomi. Jam malam harus ditinjau ulang," kata Presiden Saied.
Sehari setelah diprotes Presiden Saied, PM Mechichi merevisi aturan jam malam yang kini dimulai pukul 22.00. Namun ia mengingatkan bahwa penularan corona dalam kondisi "sangat serius".
PM Mechichi mendesak warga Tunisia untuk lebih waspada tentang jarak fisik dan mengenakan masker.
Sejauh ini, Tunisia telah mencatat 268.000 kasus corona dan lebih dari 9.100 pasien meninggal.