Turis China Meninggal di Prancis Akibat Virus Corona, Kematian Pertama di Eropa

15 Februari 2020 17:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan tabung reaksi dengan label nama virus Corona. Foto: REUTERS / Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan tabung reaksi dengan label nama virus Corona. Foto: REUTERS / Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Seorang turis tua asal China meninggal di Prancis akibat terinfeksi virus corona (COVID-19). Korban meninggal setelah mendapat perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Prancis.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Sabtu (15/2), kasus ini menjadi kematian pertama di Eropa di luar kawasan Asia. Informasi kematian ini disampaikan langsung Menteri Kesehatan Prancis, Agnes Buzyn.
Buzyn mengatakan, korban meninggal berjenis kelamin laki-laki dan berusia 80 tahun. Korban meninggal di Rumah Sakit Bichat, Paris utara, Jumat (14/2), karena infeksi paru-paru akibat virus corona. Korban dirawat di rumah sakit itu sejak 25 Januari.
Saat ini, pasien terinfeksi virus corona di Prancis mencapai 11 orang. Selain Prancis, virus ini menyebar di sejumlah negara di Eropa, seperti Jerman, Italia, Spanyol, Finlandia, Belgia, Swedia, dan Inggris.
Seorang dokter mengenakan pakaian pelindung merawat warga yang terkena virus corona. Foto: Chinatopix via AP
Sebelumya, kematian di luar China akibat virus corona juga terjadi di Filipina, Hong Kong, dan Jepang. Masing-masing berjumlah 1 korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, total kematian akibat virus ini secara global mencapai lebih dari 1.500 orang. Mayoritas terjadi di Provinsi Hubei, China. Sedangkan total pasien yang terinfeksi virus asal Wuhan, Hubei, ini mencapai lebih dari 67 ribu orang di 28 negara.
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
Virus corona ini juga telah memasuki Afrika, padahal sebelumnya virus itu tak terdeteksi di benua hitam itu. Mesir menjadi negara pertama di Afrika yang mengonfirmasi terjadinya virus corona.
Kementerian Kesehatan Mesir, memastikan pasien itu bukan orang Mesir. Meski, tidak dijelaskan lebih lanjut, apa kewarganegaraan pasien yang positif corona tersebut.