Turki Berhenti Serang Suriah, AS Langsung Cabut Sanksi

24 Oktober 2019 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Not Cover) Foto: AFP/Brendan Smialowski
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Not Cover) Foto: AFP/Brendan Smialowski
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan pencabutan sanksi dan tarif impor untuk Turki. Langkah ini diambil AS setelah Turki dianggap menghentikan serangan ke utara Suriah.
ADVERTISEMENT
Pencabutan sanksi disampaikan Trump dalam konferensi pers yang ditemani Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Rabu (23/10) di Gedung Putih. Sebelumnya, Trump menjatuhkan sanksi kepada Turki yang dianggap menginvasi utara Suriah untuk mengusir Kurdi.
"Pagi ini, pemerintah Turki mengumumkan kepada kami bahwa mereka menghentikan pertempuran dan serangan ke Suriah, dan menerapkan gencatan senjata permanen," kata Trump.
Sanksi AS sebelumnya dijatuhkan kepada beberapa pejabat tinggi Turki. AS juga menghentikan perundingan kerja sama ekonomi dengan Turki yang bernilai hingga USD 100 miliar.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: AFP/Nicholas Kamm
Selain itu, AS menerapkan kembali tarif 50 persen untuk produk besi Turki. Sebelumnya tarif ini sempat diberlakukan AS tahun lalu untuk memaksa Turki membebaskan seorang pastor.
ADVERTISEMENT
Trump mengatakan, sanksi akan kembali diberlakukan kepada Turki jika "terjadi sesuatu yang tidak kami senangi".
Turki sepakat menghentikan serangan jika AS menjamin Kurdi hengkang dari utara Suriah. Selain itu, Turki juga menjalin kerja sama dengan Rusia dan rezim Suriah untuk membersihkan wilayah itu dari Kurdi.
Kongres AS sebelumnya mengecam keputusan Trump menarik pasukan dari Suriah. Menurut mereka, langkah Trump seakan memberi lampu hijau bagi Turki untuk menyerang Kurdi. Turki beralasan, serangan dilakukan untuk mengusir teroris Kurdi demi membentuk zona aman bagi pengungsi Suriah.
Trump menegaskan bahwa dia akan mengubah kebijakan intervensi AS pada konflik di Timur Tengah. Salah satunya dengan menarik pasukan dari perang-perang tersebut dan "membiarkan orang lain yang berperang di tanah berpasir yang luas dan penuh darah itu".
ADVERTISEMENT
"Berapa banyak warga Amerika yang harus mati di Timur Tengah, pada konflik suku dan sektarian itu? Saya berkomitmen mengambil jalan berbeda, jalan menuju kemenangan Amerika," tegas Trump.