Twitter Kembali Sembunyikan Unggahan Trump Usai Langgar Hak Cipta

5 Juni 2020 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Foto: Reuters/Jonathan Ernst
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Foto: Reuters/Jonathan Ernst
ADVERTISEMENT
Twitter kembali menyembunyikan unggahan Donald Trump. Kali ini, sang Presiden Amerika Serikat itu dinilai melanggar hak cipta.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Twitter melakukan langkah serupa atas cuitan Trump terkait dengan demonstrasi yang diwarnai penjarahan buntut kematian George Floyd. Ketika itu, Trump mencuit akan memerintahkan polisi dan tentara untuk menembak para penjarah.
Cuitan itu kemudian ditandai oleh Twitter sebagai ‘dukungan terhadap kekerasan’. Perusahaan teknologi berbasis di San Fransisco ini akhirnya memutuskan untuk menyembunyikan cuitan Trump itu dari linimasa.
Kali ini, Trump mengunggah potongan foto dan video terkait protes yang dilakukan di berbagai negara bagian menyusul kematian Floyd. Trump juga tampak berbicara sebagai latar suara unggahan itu.
Diberitakan Reuters, Jumat (5/6), Twitter menyatakan video yang diunggah akun tim kampanye Trump tersebut melanggar hak cipta. Trump juga sempat me-retweet cuitan tersebut melalui akun pribadinya.
ADVERTISEMENT
“Kami merespons komplain yang dikirimkan kepada kami terkait hak dari sang pemilik atau perwakilan yang berwenang,” bunyi pernyataan resmi Twitter.
Unggahan video berdurasi lebih dari 3 menit itu juga diunggah melalui kanal YouTube Trump. Hingga kini, video tersebut belum diturunkan dengan lebih dari 60 ribu penonton.
Percikan api antara Trump dengan Twitter dimulai ketika cuitan sang presiden ditandai sebagai informasi yang berpotensi menyesatkan. Ini adalah tanda cek fakta pertama Twitter untuk akun selevel presiden.
Hal itu rupanya membuat Trump menyimpan dendam. Sebagai responsnya, Trump akan mengubah undang-undang yang melindungi perusahaan media sosial seperti Twitter dan Facebook.
Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS Mike Pence menghadiri peluncuran roket SpaceX Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Dragon Crew, Sabtu (30/5). Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Dalam perintahnya, Trump ingin "mengubah atau menghapus" pasal 230 dari undang-undang terkait media sosial.
ADVERTISEMENT
Pada pasal itu, perusahaan media sosial dinyatakan tidak bertanggung jawab atas konten yang diposting oleh penggunanya. Artinya, setiap bentuk postingan adalah tanggung jawab pemilik akun semata, bukan medsos.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.