UAS: Saf Salat Rapat Bukan Rukun, tapi Bagian dari Kesempurnaan

14 Juni 2020 20:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salat Jumat Pertama di Masjid Syekh Agung Kabupaten Gowa . Foto: ANtara
zoom-in-whitePerbesar
Salat Jumat Pertama di Masjid Syekh Agung Kabupaten Gowa . Foto: ANtara
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona membuat masjid ditutup sekitar 3 bulan untuk menghindari penyebaran virus. Namun setelah pemerintah mengagas konsep new normal, masjid mulai kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang berbeda adalah salat dengan membuat jarak (physical distancing) untuk mengurangi resiko tertular virus corona. Menurut Ustaz Abdul Somad, menjaga jarak bukan tolok ukur sah atau tidaknya salat seseorang.
“Kenapa di ujung Nabi (Muhammad) katakan lurusnya shaf bagian dari kesempurnaan salat, seandainya nabi berkata lurusnya shaf-shaf rapatnya shaf adalah bagian dari sahnya salat, maka betapa bertentangan ajaran sekarang,” kata Abdul Somad dalam Pengajian Virtual yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu (14/6).
Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan tausyiah pada tabliq akbar di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Aceh, Minggu (19/8/2018). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
“Karena dijadikannya shaf yang lurus dan rapat itu dijadikannya sah tidak sahnya. Maka hari ini nampaklah pilihan kata itu memang dari Allah SWT dia katakan lurus dan raptanya itu adalah bagian dari kesempurnaan. Lurus dan rapatnya shaf bagian dari kesempurnaaan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, rapatnya shaf pada pelaksanaan salah adalah sebagai bentuk penyempurnaan, bukan bagian dari rukun salat.
“Maka kalau hanya sebagai syarat sempurna bukan syarat sah maka salatnya sah. Salatnya tetap sah,” jelasnya.
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.