UEA Suntikkan Vaksin Sinopharm ke 31 Ribu Relawan dari 120 Negara dalam 6 Minggu
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat ini, sebanyak 31 ribu relawan peserta uji coba bertajuk “4Humanity” itu telah menerima suntikan perdana vaksin dari virus yang dimatikan itu (inaktif). Ribuan relawan itu berasal dari 120 kebangsaan dan vaksinasi berlangsung hanya dalam 6 minggu.
Informasi ini dilansir Saudi Gazette mengutip kantor berita Emirates News Agency (WAM), Selasa (1/9).
Banyaknya warga negara asing yang menjadi relawan ini bisa dimaklumi karena hampir 80 persen orang yang tinggal di UEA adalah ekspatriat.
UEA melakukan uji coba dengan proses yang cepat dan efisien, mulai dari pendaftaran relawan, penyaringan/skrining, dan vaksinasi. Efisiensi ini menjadi tolok ukur baru dalam proses uji coba vaksin di dunia global.
Uji coba fase final ini dikelola oleh perusahaan farmasi G42 Healthcare yang berbasis di Abu Dhabi bekerja sama dengan Depkes Abu Dhabi, Kemenkes UEA, dan Perusahaan Layanan Kesehatan Abu Dhabi.
ADVERTISEMENT
Relawan Proses Mendapat Suntikan Kedua
Saat ini ribuan orang dari 31 ribu relawan itu juga telah menerima suntikan kedua kandidat vaksin Sinopharm . Kesehatan relawan dipantau terus menerus.
Karena jumlah relawan telah terlampaui, pusat-pusat vaksinasi di emirati Abu Dhabi dan Sharjah sekarang ditutup dan hanya menerima relawan yang hendak menjalani suntikan kedua dan pemeriksaan kesehatan sesuai program uji klinis.
Indonesia Mendapat 10 Juta Dosis Vaksin
Indonesia berusaha mendapatkan vaksin dalam jumlah besar untuk menanggulangi pandemi corona. Selain dengan Sinovac, Indonesia juga telah mendapatkan komitmen dari G24 Healthcare untuk mendapatkan 10 juta dosis vaksin Sinopharm .
Untuk mendapatkan komitmen ini, Menlu Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir telah terbang ke UEA untuk melakukan pembicaraan. Kunjungan mereka disusul oleh Kepala BPOM Penny Lukito pada 24-26 Agustus.
ADVERTISEMENT
“Kunjungan ini bertujuan khususnya untuk memberikan dukungan langkah-langkah regulatori dalam rangka mengakselerasi akses vaksin COVID-19 dan mendapatkan informasi data terkait pelaksanaan uji klinik yang saat ini tengah dalam proses fase 3 di UEA,” jelas Penny kepada wartawan, Selasa (1/9).
Kunjungan ini sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang jelas terhadap proses pengembangan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Sinopharm dan dilakukan uji klinis fase 3 di UEA.
Vaksin Sinopharm ini, menurut Penny, telah mendapatkan sertifikasi halal dan telah dijabarkan di jurnal ilmiah.