news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

UGM soal Penelitian Vaksin Nusantara: Hanya Ditelepon Sekali Tanpa Dilibatkan

8 Maret 2021 21:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Dekan FK-KMK UGM Bidang Penelitian dan Pengembangan, dr Yodi Mahendradhata Foto: UGM
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Dekan FK-KMK UGM Bidang Penelitian dan Pengembangan, dr Yodi Mahendradhata Foto: UGM
ADVERTISEMENT
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), mundur dari tim penelitian uji klinis vaksin sel dendritik SARS-Cov-2 atau Vaksin Nusantara gagasan eks Menkes Terawan Agus Putranto.
ADVERTISEMENT
Alasannya UGM tidak dilibatkan meski dicantumkan sebagai anggota peneliti. Bahkan, tim UGM hanya ditelepon sekali tanpa ada komunikasi lanjutan.
"Jadi itu kan ada beberapa nama yang muncul di situ (anggota peneliti Vaksin Nusantara). Terus saya baru tahu itu muncul di media massa ya. Kemudian disebutkan melibatkan tim dari UGM," kata Wakil Dekan FK-KMK UGM Bidang Penelitian dan Pengembangan, dr Yodi Mahendradhata melalui sambungan telepon, Senin (8/3).
Yodi menjelaskan, nama Dr Jarir At Thobari disebutkan sebagai anggota tim pengawas, sementara Prof Dr Tri Wibawa disebutkan sebagai peneliti utama. Yodi mengkonfirmasi kedua nama tersebut dihubungi oleh tim peneliti Vaksin Nusantara. Namun komunikasi via telepon pada Desember 2020 itu sifatnya informal.
"Beliau-beliau menyebut ada yang menghubungi secara informal secara terpisah, ya. masing-masing," katanya.
Terawan Agus Putranto saat meninjau persiapan uji klinis fase II vaksin Nusantara di RSUP dr. Kariadi Semarang. Foto: Dok. Istimewa
"Waktu itu sempat diminta membantu pengembangan vaksin. Teman-teman merespons akan membantu karena kita konsen untuk pengembangan vaksin untuk COVID. Tapi waktu itu belum ada detail terkait ini vaksin apa namanya apa dan sebagainya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat itu UGM dalam posisi menunggu. UGM memperkirakan pihak Vaksin Nusantara akan menghubungi kembali membahas teknis dan sebagainya.
"Ternyata tidak terjadi dan tahu-tahu muncul di media massa dan melibatkan tim UGM yang tidak tahu menahu belum diajak diskusi lagi. Yang jelas para peneliti ini dihubungi tim peneliti Nusantara, tapi pastinya yang menghubungi orang Kemenkes atau peneliti yang lain saya belum tahu," ujarnya.
Melihat kondisi ini, keduanya pun keberatan. Terlebih banyak yang bertanya ke UGM soal perkembangan vaksin ini. Padahal mereka tidak tahu sama sekali.
"Tahu namanya masuk (anggota peneliti). Kemarin sekitar bulan lalu kalau enggak salah," ungkapnya.
Setelah didiskusikan, UGM memutuskan mundur sebagai tanggung jawab moril. UGM juga merasa tidak nyaman menjadi bagian dari penelitian tetapi tidak memberikan sumbangsih sana sekali.
ADVERTISEMENT
"Disebut anggota peneliti kan ada konsekuensinya. Punya tanggung jawab di situ tapi dia kan tidak bisa memerankan tanggung jawabnya kalau tidak tahu menahu yang diteliti itu, tidak tahu sama sekali. Jadi tidak memenuhi syarat sebagai anggota peneliti," pungkasnya.