Uji Coba Rudal Balistik Korut: Lewati Wilayah Jepang; Korsel Siap Respons

5 Oktober 2022 7:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemerintah Korea Utara uji coba rudal jarak menengah Hwasong-12 di Pyongyang, Korea Utara. Foto: Kantor Berita Pusat Korea/Layanan Berita Korea via AP
zoom-in-whitePerbesar
Pemerintah Korea Utara uji coba rudal jarak menengah Hwasong-12 di Pyongyang, Korea Utara. Foto: Kantor Berita Pusat Korea/Layanan Berita Korea via AP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal balistik pada Selasa (4/10). Tembakan kali ini melewati wilayah Jepang.
ADVERTISEMENT
Tindakan Korut membuat otoritas Jepang mengeluarkan peringatan agar warga untuk segera berlindung. Selain itu, otoritas lokal Jepang terpaksa menghentikan operasional kereta di bagian utara.
Ini merupakan aksi pertama Korut sejak 2017. Reuters melaporkan peluncuran rudal balistik terjadi di tengah ketegangan militer antara Korea Utara dengan pihak sekutu Barat yaitu Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.
Pekan lalu, ketiga negara tersebut melakukan latihan militer bersama setelah sempat terhenti lima tahun lalu.
Uji peluncuran rudal Hwasong-10. Foto: KCNA via REUTERS
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada menyatakan tidak ada langkah yang diambil untuk menembak jatuh rudal tersebut atau melakukan serangan balik kepada Korea Utara.
Hamada menekankan, akan memperkuat kerja sama trilateral yang saat ini tengah dilakukan untuk menghadapi Korea Utara. Sedangkan pernyataan yang sama juga dikeluarkan oleh pemerintah Korea Selatan yang mengatakan akan meningkatkan kemampuan militernya lewat kerja sama dengan sekutu.
ADVERTISEMENT
"Serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistiknya yang berulang, mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan, dan komunitas internasional, dan menimbulkan tantangan serius bagi seluruh komunitas internasional, termasuk Jepang," kata juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu. Matsuno.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan, tampaknya rudal yang ditembakkan berjenis rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang diluncurkan dari Provinsi Jagang, Korea Utara.
Perwira Angkatan Laut Korea Selatan Kim Dong-yup mengatakan bahwa rudal tersebut kemungkinan besar bertipe IRBM Hwasong-12 yang pernah ditembakkan juga pada 2017.
Menurut anggota Carnegie Endowment for International Peace, Angkit Panda, berbicara tentang jarak yang ditempuh, menerbangkan rudal jarak jauh memungkinkan para ilmuwan Korea Utara untuk menguji rudal di bawah kondisi yang lebih realistis.
Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Kamis (28/7/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

Korsel Siapkan Respons Tegas

ADVERTISEMENT
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, berjanji akan mengambil tanggapan tegas terhadap uji coba rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang diluncurkan Korea Utara pada Selasa (4/10).
"Provokasi terbaru Korea Utara jelas melanggar prinsip dan norma universal Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan [Yoon] memerintahkan tanggapan tegas dan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan komunitas internasional," jelas pernyataan kantor Yoon.
Mengintensifkan rentetan uji coba persenjataannya sepanjang tahun ini, Korut kembali menembakkan IRBM di atas Jepang. Peluncuran tersebut mendesak pengaktifan sistem peringatan rudal, sehingga warga bergegas mengikuti perintah evakuasi di Jepang.
Militer Korsel melaporkan, IRBM itu terbang dalam jangkauan 4.500 kilometer. Rudal tersebut melintas pada ketinggian sekitar 970 kilometer dan kecepatan Mach 17. Yoon menyebut peluncuran rudal itu sebagai provokasi yang melanggar peraturan PBB.
ADVERTISEMENT
Gedung Putih mengaku sedang berbicara dengan sekutu-sekutunya untuk mengambil tanggapan 'kuat' atas tindakan Korut. Tokyo juga telah mengonfirmasikan peluncuran rudal tersebut.
"Sebuah rudal balistik diyakini telah melewati negara kami dan jatuh di Samudra Pasifik. Ini adalah tindakan kekerasan menyusul peluncuran rudal balistik baru-baru ini. Kami mengutuk keras ini," jelas Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.
Seorang pria menonton TV yang menyiarkan laporan berita tentang Korea Utara yang menembakkan rudal balistik di atas Jepang, di sebuah stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Selasa (4/20/2022). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS

Fakta Rudal IRBM Korut

Peluncuran itu mendesak evakuasi dan penangguhan layanan transportasi di Jepang. Ketua Sekretariat Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, mengatakan rudal itu diluncurkan pada pukul 07.22 waktu setempat dan mendarat di Samudera Pasifik.
Rudal tersebut meluncur dari daerah Mupyong-ri di Provinsi Jagang, Korut. Pyongyang sering kali melangsungkan uji coba persenjataannya dari wilayah itu akhir-akhir ini. Korsel mengatakan, Mupyong-ri terletak dekat perbatasan Korut dengan China.
ADVERTISEMENT
Setelah perjalanan selama 22 menit, IRBM jatuh sekitar 3.000 kilometer dari timur gugusan kepulauan, tepatnya di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang. Korea Selatan menerangkan, rudal tersebut terbang dengan jangkauan sekitar 4.500 kilometer.
Tetapi, Jepang meyakini bahwa jangkauan rudal itu menyentuh 4.600 kilometer. IRBM tersebut melintas pada ketinggian sekitar 970 kilometer dan kecepatan sekitar Mach 17.
"Rincian spesifik sedang dalam analisis dekat oleh intelijen Korea Selatan dan AS," tulis pernyataan Kepala Staf Gabungan Korsel
Korut telah menggelar 23 uji coba persenjataan dengan melibatkan 43 rudal balistik dan jelajah sejak awal 2022. Namun, peluncuran terbaru adalah uji coba rudal paling signifikan. Sebab, Jepang sampai terdesak untuk memperingatkan penduduknya agar berlindung.
Jangkauan rudal tersebut juga diduga merupakan yang terjauh sampai saat ini. Korut biasanya 'meninggikan' tembakan rudal demi menghindari lintasan di atas negara-negara tetangga. Ini adalah pertama kalinya rudal Korut terbang di atas Jepang sejak 2017.
ADVERTISEMENT
Mengingat jangkauannya, ahli meyakini, rudal itu adalah jenis IRBM Hwasong-12. Peluncuran tersebut lantas menjadi eskalasi terbesar oleh Korut yang menantang aliansi Korsel dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Selama beberapa hari terakhir, ketiga negara itu mengadakan latihan militer bersama yang melibatkan kapal induk AS.
Orang-orang menonton TV yang menyiarkan laporan berita tentang Korea Utara yang menembakkan rudal balistik di atas Jepang, di sebuah stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, Selasa (4/20/2022). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS

Bisa Hantam Wilayah AS

Menurut Badan Pertahanan Rudal (MDA) AS, IRBM adalah rudal balistik yang memiliki jangkauan antara rudal balistik jarak sedang (MRBM) dan rudal balistik antarbenua (ICBM). IRBM mampu menjangkau jarak antara 3.000 hingga 5.500 kilometer.
Sebenarnya, klasifikasi berdasarkan jangkauan hanya dibuat untuk memudahkan. Hanya ada sedikit perbedaan antara ICBM berkinerja rendah dan IRBM berkinerja tinggi. Penurunan massa muatan bisa meningkatkan jangkauan IRBM melebihi ambang batas ICBM.
Hwasong-12 adalah satu-satunya IRBM yang kini ada dalam gudang persenjataan Korut. Pyongyang memiliki IRBM lain, yakni Hwasong-10 atau Musudan. Tetapi, rudal itu tampaknya tidak lagi menjadi fokus pengembangan nuklir Korut.
ADVERTISEMENT