Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac

Uji Klinis III Vaksin Sinovac Lancar, Bio Farma Produksi 340 Juta Dosis 2021

18 Oktober 2020 13:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Inspektur Badan POM melakukan inspeksi pelaksanaan uji klinik vaksin Sinovac di Puskemas Garuda dan Puskesmas Dago, Bandung, Jumat (16/10). Foto: BPOM
zoom-in-whitePerbesar
Tim Inspektur Badan POM melakukan inspeksi pelaksanaan uji klinik vaksin Sinovac di Puskemas Garuda dan Puskesmas Dago, Bandung, Jumat (16/10). Foto: BPOM
ADVERTISEMENT
1.620 relawan di Bandung telah tuntas mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 buatan Sinovac, China. Hal ini merupakan bagian dari uji klinis III yang dilakukan FK Unpad bekerja sama dengan Bio Farma.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pengadaan vaksin COVID-19 untuk Indonesia, telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 170 juta jiwa atau sekitar 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Dengan kata lain, katanya, Indonesia memerlukan vaksin COVID-19 sebanyak 340 juta dosis dalam waktu setahun.
"Tentu saja hal ini, merupakan program besar, sehingga harus dikelola dengan baik, sejak awal dari mulai uji klinis fase tiga, produksi hingga distribusi dari Bio Farma, Mulai tingkat provinsi sampai dengan tingkat puskesmas, termasuk tenaga kesehatan yang memberikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat," kata Honesti dalam keterangan tertulis, Minggu (18/10).
Honesti menambahkan, program Vaksinasi COVID-19 harus dikawal dengan ketat sesuai prosedur dan standar internasional. Ia juga harus dieksekusi dengan cermat agar nanti masyarakat yakin bahwa vaksin COVID-19 yang akan diberikan sesuai dengan peraturan Badan POM.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, pihaknya dan Badan POM melakukan inspeksi ke beberapa site uji klinis fase tiga vaksin tersebut di Bandung.
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Sementara itu, Direktur Registrasi Obat Badan POM Riska Andalusia memberikan apresiasi kepada tim peneliti uji klinis fase tiga dan tim Bio Farma, yang sudah menjalankan uji klinis fase tiga sesuai dengan rencana dan jadwal yang ketat.
"Badan POM sebagai regulator memiliki fungsi tidak hanya melakukan fungsi pengawasan, tetapi kami juga berupaya untuk melakukan pendampingan, seperti inspeksi pada hari ini. Kami berharap juga uji klinis fase tiga ini, dilaksanakan sesuai dengan prinsip Cara Uji Klinis yang Baik (CUKB) dan validitas data dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Ia menambahkan sampai dengan hari ini, tidak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping yang berat atau serius di antara relawan- relawan vaksin COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten